Humas Pemda Loteng dan Humas DPRD Loteng di Duga Mengkotak Kotakkan Insan Pers
BN Online _ Lombok Tengah _ Anggaran Dana media di Humas Pemda Loteng dan Humas DPRD Loteng setiap tahun besarnya ratusan juta rupiah bahkan hampir milyaran rupiah. Namun anggaran sebesar itu hanya untuk oknum sekelompok media dan organisasi saja. Humas Dewan dan humas Pemda Loteng berlaku tidak adil terhadap insan pers lainnya, dimana media luar yang tidak tercatat dalam group organisasi oligarki binaan Humas Pemda dan Humas dewan tidak diakomodir dengan alasan media tersebut tidak masuk organisasi wartawan atau media Lokal yang ada di Lombok Tengah
Humas Pemda dan Humas Dewan seakan akan tidak pernah mengakui media dari luar. Dia anggap sebagai wartawan abal-abal di karenakan media luar itu tidak tergabung dalam organisasi wartawan yang ada di Lombok Tengah.
Dan parahnya lagi wartawan media luar ini tidak di akomodir untuk bergabung di organisasi wartawan lokal di Lombok Tengah.
Maka pantaskah humas Pemda dan humas Dewan tidak mengakomodir insan pers lainnya karena dengan alasan tidak tergabung dalam organisasi oligarki binaannya, sementara kami ini media nasional???
Rekan-rekan pers lainnya menyayangkan sikap Humas Pemda dan Humas Dewan yang mengkotak-kotakkan dan menganak tirikan insan media pers yang tidak tergabung dalam organisasi tersebut.
Ada rasa kecewa dan tersinggung dengan kebijakan seorang humas Pemda dan Humas Dewan yang sikapnya yang membeda-bedakan dan menganak tirikan media dari luar daerah. Lalu apa bedanya media lokal dan kami dari media luar? Ataukah karena mereka lokal kami media luar.,
Kami dari insan pers Aliansi jurnalis sama-sama memiliki hak, identitas dan dilengkapi surat tugas dan ID KAD.
Rekan-rekan sejawat dan rekan-rekan seperjuangan dengan satu tujuan untuk se nasib, agar apa yang menjadi tujuan dimedia dapat di akui dan tidak menganak tirikan kami.?
Selama ini, kami dan rekan-rekan seperjuangan, menyayangkan sikap humas Pemda dan humas dewan yang mengotak-kotakan,n insan pers. Harapan kami dari Aliansi jurnalis Loteng bisa bekerjasama seperti organisasi lainnya,
Dalam hal ini, kami bicara persoalan perut.,sama seperti sahabat kami dan saudara kami seperjuangan di insan pers yakni tujuan kita sama. Tetapi disisi lain, kami selalu di anak tirikan dan di kotak-kotak kan.?
Terkait anggaran dana siluman media di Lombok Tengah. Dimana rekan-rekan media yang tidak tergabung di group organisasi oligarki binaan Humas Pemda dan Humas Dewan selama ini tau namun diam. Namun saatnya kami dari insan seperjuangan angkat bicara, biar teman-teman pers lainnya memahami dan mengetahuinya.
Dalam sebuah perjuangan dan tugas peliputan rekan-rekan agar bersatu padu dalam menjalankan kode etik propesi jurnalistik. kita senasib dan satu tujuan di Lombok Tengah,
-mari bersama insan pers lainnya saling merangkul saling mengasihi, agar tidak ada lagi yang di anak tirikan dan di kotak-kotak kan oleh Humas Dewan dan Humas Pemda.
Semoga ada kejelasan dan jawaban dari humas Pemda dan humas dewan, dan bisa menghilangkan tradisi-tradisi lama sehingga anggaran media kita bisa sama sama rasakan.
Kita tau selama ini anggaran media humas Pemda dan humas DPRD Loteng hanya untuk oknum media itu itu saja dan Cenderung tertutup, oleh karenanya Humas Pemda dan DPR harus legowo dan terbuka, tentang anggaran dana media yang selama ini terselubung itu sebab itu sudah menjadi tradisi lama.
Contoh nyata setiap ada press conference press release Humas Pemda Loteng dan Humas DPRD cendrung tertutup sehingga informasi Publik tidak bisa diterima secara luas.
Seperti contoh misalnya kegiatan Launching Sirkuit Motor Cross Lantan.Bahkan ada info yang berkembang pada saat itu ada biaya Transportasi yang di berikan untuk kawan kawan insan pers oleh sekda dan Bupati untuk dibagikan kepada teman pers yang hadir meliput giat itu.Tetapi sayangnya oknum yang tidak bertanggung jawab tidak dibagi bagikan Pada teman wartawan lainnya yang tidak tergabung dalam Organisasi wartawan atau media yang ada di Loteng saat itu
Mereka hanya membaginya untuk sesama kelompoknya saja. Sementara mereka juga sama sama hadir dari siang sampai larut malam hanya untuk mendapatkan informasi yerupdete.
Sehingga menurut teman-teman insan pers, yang tidak masuk dalam organisasi oligarki humas dewan humas Pemda, patut dicurigai ada udang di balik batu tentang anggaran media di kedua humas tersebut dan suatu saat pasti akan terbongkar juga.
BN/TJ