Habis Aksi Gempa di Kantor Camat Wanasaba,Lotim Digoyang Gempa Bumi Berkekuatan 5,8 SR
Bidik Nasional _ Lombok Timur-Setelah terjadi aksi Gerakan Masyarakat Peduli Akhlak (GEMPA) yang dilakukan masyarakat Wanasaba ke kantor Camat Wanasaba, Senin siang (22|8). Terkait dengan adanya peserta gerak jalan yang menggunakan bra dalam kegiatan menyambut 17 Agustus yang memunculkan protes dari publik.
Kemudian sore harinya sekitar pukul 16.36 wita Lotim digoyang gempa dengan kekuatan 5,8 Skala Richter yang membuat masyarakat Lombok timur berhamburan keluar rumah dan kantor untuk menyelamatkan diri.
Sementara pusat gempa di wilayah Bali dengan kedalaman 124 kilometer dengan jarak 74 kilometer Tenggara Kuta,Provinsi Bali yang kemudian terasa di NTB.
Luar biasa getaran dan goyangan gempa yang terjadi di Lombok timur meski pusatnya berada di wilayah Bali tapi cukup membuat panik kita semua,” kata sejumlah warga Selong.
Sementara di kecamatan Wanasaba sekitar puluhan masyarakat yang mengatasnamakan GEMPA dengan dipimpin Langsung oleh KORDUM Ustaz Ahmad Asdaruddin dan KORLAP Muh.Zaini melakukan aksi di kantor Camat dengan menuntut Camat Wanasaba dan panitia HUT RI ke-77 kecamatan Wanasaba meminta maaf kepada masyarakat Indonesia.
Dengan adanya dipertontonkan penggunaan pakaian yang tidak pantas dan tidak beretika dalam kegiatan gerak jalan. Sehingga tentunya patut disayangkan sekali,apalagi Provinsi NTB terkenal dengan julukan pulau seribu Masjid.
Sangat tidak pantas dalam kegiatan menyambut HUT RI dipertontonkan pakaian yang berbau porno dan tentunya camat serta penitia HUT RI harus minta maaf,” tegas (KORDUM) aksi,Ustaz Ahmad Asdaruddin. dan Muh Zaini sebgai (KORLAP)
Kemudian setelah puas menyampaikan aspirasi massa aksi diterima Camat Wanasaba,Yusri bersama forkopimcam dengan meminta maaf atas atas apa yang terjadi,sehingga ini tentunya menjadi pembelajaran kedepannya untuk tidak terulang lagi.
” Kami atasnama pemerintah kecamatan Wanasaba meminta kepada masyarakat atas adanya peserta gerak jalan yang menggunakan pakaian yang tidak pantas,” tegasnya.
Setelah itu kemudian Camat Wanasaba membuat pernyataan tertulis diatas materai dan meminta kepada masyarakat untuk bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban.
Kemudian massa membubarkan diri setelah apa yang menjadi tuntutannya direspon pemerintah kecamatan.