UPT SPF SMPN 15 Makassar Gelar Hari Sarebung Sekolah Punya Galeri Budidaya

BN Online, Makassar—UPT SPF SMP Negeri 15 Kota Makassar merupakan salah satu sekolah yang memiliki berbagai prestasi Nasional maupun lokal. Tidak hanya prestasi saja, juga memiliki hal yang menarik hari Sare Bung (Seribu Satu Bunga) semua warga sekitarnya Wajib membawa bunga dan dijaga serta dipelihara selama bertugas di sekolah.

UPT SPF SMP Negeri 15, yang terletak di Kecamatan Tamalate kota Makassar ini mempunyai hal-hal yang tidak ada di sekolah lain diantaranya ada Galeri Budaya dan merupakan sekolah dengan melaksanakan kegiatan sarebung ini adalah implementasi dari salah satu 18 revolusi pendidikan yakni 1 anak 3 tanaman.

Menurut, Herni Marlinda,. S.Pd,.M.Pd, mengatakan untuk menjadikan sekolah yang asri, indah, membuat betah.m, dan karakter yang dicapai Siswa diajar, bertanggung jawab, disiplin, perhatian dan mencintai tanaman adalah bagian dari iman.

“Pemeliharaan tanaman bunga terbilang cukup mudah, hanya membutuhkan sedikit perawatan setelah semua kebutuhan dasarnya terpenuhi seperti cahaya, suhu, dan kelembaban, seribu satu bunga juga terkenal sebagai tanaman yang tidak membutuhkan sinar matahari penuh,” katanya, Selasa, (06/09/2022).

Lanjutnya, sehingga akan mudah dibudidayakan dalam green house. Dalam proses pembudidayaan, tanaman bunga ada yang diletakkan di pot ataupun di tempelkan dan diikat di pohon besar dengan menggunakan sabut kelapa atau yang lain sebagai profilnya.

“Dengan kegiatan pembudidayaan ini diharapkan sekolah dapat menjadi asri, indah dan membuat betah, sesuai dengan harapan kepala Sekolah dan warga sekolah yang sejuk,” jelasnya.

Kemudian kata kepsek teraebut, UPT SPF SMPN 15 juga memiliki Galeri Budaya yang mana satu-satunya sekolah yang punya Geleri Budaya di Makassar.

“Galeri Budaya SMPN 15 dimana bisa menjadi media sosilisasi pengenalan serta tempat siswa mengeksplor diri sehingga bisa menunjukan minat dan bakat”, harapnya.

Tidak hanya budaya saja, digaleri juga ada berbagai kreatifitas kolaborasi guru dan murid dalam memanfaatkan sampah yang bisa di daur ulang.

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *