BN Online, Makassar — Bukan hal asing jika sekolah sudah banyak mengganti sistem pembelajaran menjadi daring sejak pandemi. Digitalisasi hampir dirasakan oleh berbagai sektor termasuk di bidang pendidikan. UPT SPF SDI Bontoa mengaku mengalami 70% digitalisasi, baik dari segi pertemuan, pembagian rapot semester, hingga ke sistem belajar digital seperti membaca e-book.
UPT SPF SDI Bontoa sebagai salah satu sekolah yang memiliki target penilaian literasi peserta didik, telah mengandalkan Smart Library dari e-Perpus Gramedia, sebagai salah satu sarana membaca sejak satu tahun yang lalu. Dengan adanya nilai simplisitas yang ditawarkan, Smart Library telah membantu meningkatkan minat baca peserta didik bahkan hingga ke tenaga pendidik di UPT SPF SDI Bontoa
Menurut, Hj. Nurliah, S. Pd, M. Si, selaku kepala UPT SPF SDI Bontoa mengaku bahwa Smart Library memberikan fitur yang mudah digunakan dan mudah dimengerti siapapun. Fitur yang diberikan secara sederhana ini, dan mencari koleksi bacaan, cara meminjam, dan bisa dibaca kapan pun di mana pun.
” Adanya program Smart Library ini sangat mudah dan gampang digunakan baik tenaga pendidik maupun anak didik ” jelasnya, Kamis (26/01/2023).
Hj.Nurliah mengaku Smart Library menjadi salah satu pendorong minat baca peserta didik. Selain karena Smart Library memiliki ketersediaan yang lebih lengkap daripada perpustakaan sekolah
” hadirnya Smart Library sebagai pendorong minat baca juga dibuktikan dengan angka statistik yang memperlihatkan secara lengkap. Seperti halnya peserta didik yang selain membaca buku pelajaran, juga kerap membaca novel dari Smart Library, dalam membantu penilaian literasi yang memang diwajibkan oleh sekolah untuk dilaksanakan setiap pagi.” Jelasnya