BN Online, Makassar — Kerja bakti adalah kegiatan kerja bergotong-royong tanpa upah untuk kepentingan bersama. Kerja bakti biasanya dilakukan bersama-sama semua warga sekolah dengan tujuan agar lingkungan sekolah menjadi bersih dan nyaman, Minggu (29/01/2023).
Kegiatan kerja bakti adalah salah satu aktivitas yang bisa dilakukan di sekolah serta bertujuan untuk membentuk siswa agar memiliki karakter Pelajar Pancasila yang bergotong royong.
Dra. Habiba, M.Pd., kepala UPT SPF SMPN 54 Makassar menguraikan, kami salut kepada masyarakat sekitar sekolah, karena antusiasnya untuk membantu sekolah kami sangatlah luar biasa.
Habiba juga mengungkapkan, bahwa selama dua puluh lima tahun lamanya mengajar dan berpindah pindah di beberapa sekolah, tapi belum pernah ia temukan ada masyarakat yang datang sendiri ke sekolah untuk bekerja bakti, seperti masyarakat tanjung merdeka yang punya kerja sama yang baik dengan sekolah dan sangat peduli dengan pendidikan,” ucapnya.
lanjut Dra. Habiba menjelaskan, “di sekolah ini, kalau dulunya bisa di lihat seperti apa kumuhnya, dan sedikit demi sedikit dengan kerja sama masyarakat dan sekolah sehingga mencapai tahap seperti sekarang ini.”
Bisa di bayangkan, antusias dari masyarakat mereka membelikan kita tanah yang dulunya adalah rawa, mereka yg timbun, ratakan, mereka bawa makanan dan minuman dari rumah mereka sendiri, luar biasanya masyarakat tanjung merdeka ini untuk melihat sekolah kami terbangun.
Itu karena mereka ingin anak – anak mereka punya pendidikan yang layak, mereka ingin anak anak mereka lebih maju di dunia pendidikan, makanya kami sering katakan bahwa sekolah ini adalah sekolahnya tanjung merdeka.
“Kami ini guru guru jauh semua tempat tinggalnya otomatis kalau anak kami mau masuk di sini tentu diluar zonasi, yang masuk zonasi di sini adalah anak anak tanjung merdeka jadi ini adalah sekolahnya tanjung merdeka, kalau bagus sekolah ini berarti bagus juga sekolahnya masyarakat di sini, mungkin pemahaman pemahaman seperti ini yang membuka matanya selama ini,” jelasnya.
Dra. Habiba menambahkan, terlepas dari pada itu juga bagaimana pendekatan kita selama ini, kami guru – guru bersinergi dengan masyarakat tanjung merdeka, terkadang kalau ada masalah yang berat kami juga melibatkan tokoh tokoh masyarakat untuk meminta pandangannya untuk solusi terbaik menyelesaikan masalah itu.”
“untuk penyelesaian masalah siswa – siswi, kami menanamkan kepercayaan kepada mereka, kami langsung menyentuh hatinya jadi kami bukan memakai kekerasan, kalau hatinya yang tersentuh maka selesailah, itu adalah bagian penanganan inovatif,” urainya