BN Online, Makassar — Untuk menanamkan pendidikan karakter dan nilai-nilai kehidupan pada siswa, dapat dilaksanakan di manapun dan kapanpun baik di kelas atau di luar kelas.
Salah satu kegiatan yang dilaksanakan di UPT SPF SMPN 36 Makassar dalam menanamkan pendidikan karakter dan nilai kehidupan pada siswa adalah penyambutan siswa pada pagi hari
Menanggapi hal itu kepala UPT SPF SMPN 36 Makassar Nurcholis, S. Pd mengaku, konsep guru menyambut murid di pintu gerbang sekolah ini, sudah menjadi rutin yang dilakukan di sekolah, Senin (13/03/2023)..
“Ini sebuah kegiatan rutin Dan kita yakini menjadi sebuah konsep bagaimana membentuk karakter setiap murid di sekolah,” ungkapnya
Menurutnya, dengan adanya konsep ini, setiap guru yang bertugas piket dapat secara langsung dapat menilai seperti apa karakter dari setiap murid yang ada. Meskipun tidak secara rinci, namun dari gerak dan sikap ada penilaian yang dapat dilihat.
“Jadi tidak harus di kelas. Murid ketika bertemu langsung dengan gurunya, bisa langsung terlihat karakternya. Di lain sisi, penghormatan kepada guru dan juga sebaliknya dapat terjaga,” pungkasnya.
Ia juga mengaku, lebih dari itu, menanamkan pendidikan karakter dan nilai-nilai kehidupan kepada murid sangat penting dilakukan dan menjadi hal urgen UPT SPF SMPN 36 Makassar Sebab, sekolah adalah salah satu lembaga pendidikan yang berperan dalam membentuk karakter siswa yang berakhlak baik. Pendidikan karakter dapat dimulai dari kegiatan pembiasaan dan keteladanan, salah satunya adalah menyambut siswa di depan sekolah.
“Jadi setiap guru yang bertugas piket wajib menyambut murid di gerbang sekolah. Sehingga dapat terukur disiplin murid sejak masuk sekolah hingga usai belajar di sekolah,” urainya
Dia juga mengungkapkan dari sisi psikologis, senyum kehangatan, salam dan kalimat motivasi dari guru saat menyambut anak didiknya di depan pintu gerbang sekolah sangat berpengaruh terhadap kondisi kejiwaan siswa.
“Siswa akan merasa nyaman saat datang ke sekolah sehingga suasana yang harmonis dan kondusif akan tercipta saat proses belajar mengajar,” beber dia.
Ia berharap tradisi menyambut siswa ini menjadi budaya dalam lingkungan madrasah.
”Semoga kedepannya, siapapun yang menjadi kepala Madrasah, tradisi ini tidak hilang dan tetap dijalankan,” tutup Nurcholis, S. Pd