Disebut Sebagai Mafia Pupuk, Gapoktan Tunas Baru Ungkap Fakta Sesungguhnya. 

Disebut Sebagai Mafia Pupuk, Gapoktan Tunas Baru Ungkap Fakta Sesungguhnya. 

Bidik Nasional.id _ Lombok Tengah – Pengurus Gapoktan Tunas Baru Desa Pengenjek Ungkap Fakta Sesungguhnya,terkait pemberitaan disalah satu Media Online dengan judul Pemkab Lombok Tengah Apresiasi Langkah Polisi Ungkap Mafia Pupuk Bersubsidi di Pengenjek

Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Tunas Baru, Ahmad Muzakir S.Pd M.Pd menjelaskan, setiap organisasi ada AD/ART-nya sesuai dengan kesepakan masing-masing yang harus dijalankan oleh seluruh pengurus dan dipatuhi oleh seluruh anggota.Jelasnya pada Awak Media Di Pengenjek Selasa,23/05/2023. 

Begitu juga lanjut Muzakir dengan Gapoktan Tunas Baru dengan 12 kelompok tani yang ada di Desa Pengenjek. Sebagai salah satu organisasi profesional memiliki AD/ART yang tentunya tidak bertentangan dengan undang-undang diatasnya. 

Sesuai dengan aturan yang disepakati kelompok, ada sejumlah iuran yang harus dikeluarkan oleh seluruh anggota kelompok tani. Diantaranya dana operasional kelompok yang terdiri dari dana konsumsi sejumlah Rp.5000, Dana Oprasional Rp 20.000 dan untuk Khas 30.000 jumlahnya total Rp. 55 ribu per kwintal. 

“Sesuai kesepakatan, iruan itu dikeluarkan saat pupuk subsidi keluar, ini teknis yang kami sepakati untuk memudahkan agar iuran kelompok itu cepat terkumpul dan telah disosialisasikan ke seluruh anggota kelompok,”jelas Ahmad Muzakir. 

Setiap kesepakan yang diputuskan demi kebagian organisasi atau kelompok, selalu dituangkan dalam berita acara kesepakatan yang menjadi dokument administrasi sah kelompok. 

Kalau soal pupuk subsidi lanjut Ahmad Muzakir, anggota kelompok tetap mengeluarkan dana sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) dan pupuk tersebut dibeli di pengecer, bukan di Gapoktan atau Kelompok Tani. 

Dengan kesepakatan yang dijalankan tersebut, petani saat ini telah bisa membayar secara mandiri setengah dari harga pupuk yang harus dibayarkan, karena dari iuran yang disepakati ada yang masuk ke kas Gapoktan. 

Yang pihaknya sayangkan lanjut Ahmad Muzakir, pihak dinas terkait menanggapi isu mafia yang ditudingkan ke pihaknya, malah diduga ikut-ikutan tergiring oleh pemberitaan yang ada, tanpa turun langsung terlebih dahulu ke pihaknya selaku Gapoktan yang berada dibawah binaan dinas. 

“Padahal salah satu Kabid dari Dinas Pertanian pernah datang ke kami lakukan klarifikasi. Dan kami sudah menjelaskan fakta yang terjadi, namun kenapa hal itu tidak disampaikan atau dikoordinasikan hasilnya ke Kepala Dinas? Malah kami dipojokkan, seolah mengatakan bahwa benar kami ini mafia,”imbuhnya.( BN 01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *