BN Online, Makassar—Dengan terbatasnya akses air bersih, maka Pemerintah Kota Makassar menetapkan status Kota Makassar tanggap darurat air bersih.
Dari status tanggap darurat ini, Pemkot Makassar telah menganggarkan dana sebesar Rp800 juta dari anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk tahap awal atau selama 25 hari ke depan.
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Makassar, Muh Dakhlan mengatakan, anggaran BTT sekitar Rp800 juta yang digunakan ini sudah ada Surat Keputusan (SK)-nya.
“Beberapa kabupaten/kota seluruh Indonesia memang sudah mengeluarkan status tanggap darurat. Itu info dari BPBD Pusat,” ungkap Dakhlan, Senin, 11 September 2023.
Dia menambahkan, kondisi saat ini di Kota Makassar, sudah ada lima kecamatan yang terdampak. “Makanya tahap pertama untuk 25 hari ke depan. Setelah 25 hari dan dianggap kondisinya masih seperti itu, kita akan lanjut,” tuturnya.
Berdasarkan data BPBD Makassar per tanggal 8 September 2023 wilayah terdampak kekeringan di Kecamatan Biringkanaya sebanyak 1.315 rumah, Tamalanrea (1.400), Ujung Tanah (769), Tallo (2.392) dan Panakukkang (240).
Sementara jumlah warga yang terdampak kekeringan sebanyak 6.767 kepala keluarga dengan total jiwa sebanyak 16.250 jiwa yang tersebar di lima kecamatan dan 17 kelurahan di Makassar.
Dakhlan mengaku apabila 25 hari ke depan masih dalam status tanggap darurat, maka anggaran BTT kembali akan digunakan. Begitu pula antisipasi kekeringan yang semakin melebar di Kota Makassar, maka BTT akan dilakukan penambahan anggaran.
“Nanti kita lihat lagi kalau kekeringan makin bertambah pasti BTT akan lebih besar lagi,” katanya.
Lebih lanjut Dakhlan mengatakan, anggaran BTT yang dikeluarkan apabila tidak ada peningkatan akan cukup sampai Desember mendatang. Meski demikian, dirinya berupaya agar anggaran tersebut ditambah di anggaran perubahan nantinya. (*)