Kadisdik Makassar Layanglan Surat Terbuka PLN Sulselbar

BN ONLINE MAKASSAR— Buntut Kebakaran di SMPN 8 Makassar yang berada di Jalan Batua Raya, Kecamatan Panakkukang Makassar pada Senin (30/10) malam lalu, membuat Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Muhyiddin layangkan surat terbuka ke PLN Sulselbar.

“Kami, Keluarga Besar Dinas Pendidikan Kota Makassar melalui surat terbuka ini, ingin menyampaikan rasa kecewa sekaligus keluhan kepada PLN Wilayah Sulselbar yang melakukan pemadaman bergilir setiap hari di wilayah Kota Makassar,” tulis Muhyiddin dalam keterangan tertulisnya.

Menurut Muhyiddin, kebakaran yang terjadi di SMP 8 Makassar beberapa hari lalu disebabkan oleh korsleting listrik. Akibatnya, ruang guru habis terbakar.

“Yang paling tragis, terjadi kebakaran di SMPN 8 Makassar pada Senin, 30 Oktober 2023 malam. Satu ruang guru ludes terbakar.Setelah dilihat dari CCTV, ternyata pemicu kebakaran akibat muncul percikan api dari kipas angin yang terus bekerja,”ungkapnya.

Olehnya itu, dampak dari pemadaman listrik bergilir menurutnya membuat aktifitas belajar siswa terhambat.

“Akibat pemadaman bergilir tersebut, kami merasa banyak dirugikan. Aktifitas belajar mengajar di sekolah menjadi terhambat. Khususnya bagi para peserta didik yang harus menggunakan fasilitas atau sarana belajar yang membutuhkan arus listrik,”jelasnya.

“Peserta didik yang ingin memanfaatkan fasilitas laboratorium komputer maupun laboratorium lainnya terpaksa tidak bisa mengikuti proses belajar mengajar. Padahal, kami dari satuan pendidikan terus berupaya untuk memanfaatkan waktu belajar para peserta didik secara maksimal,”sambungnya.

Tak hanya aktivitas belajar mengajar menjadi terhambat, pemadaman listrik juga menurutnya membuat alat peraga elektronik menjadi rusak.

“Selain itu, pemadaman listrik yang dilakukan secara bergilir juga mengakibatkan banyak peralatan elektronik yang rusak akibat terputusnya aliran listrik secara tiba-tiba. Sejumlah alat peraga sekolah tak bisa difungsikan karena mengalami korsleting,”jelasnya.

Oleh sebab itu, Muhyiddin mempertanyakan sikap tanggung jawab PLN Sulselbar, akan kerugian yang kerap terjadi karena pemadaman listrik.

“Kalau kondisinya sudah seperti itu, siapa yang bertanggung jawab terhadap kerugian yang diderita pihak sekolah,”tanya Muhyiddin.

“Kami berharap PLN bisa menyikapi berbagai persoalan yang terjadi akibat pemadaman listrik ini,”sambungnya.

“PLN harus memiliki tanggung jawab sosial terhadap kerugian-kerugian yang dialami warga selama ini,”tutupnya.

Terpisah, Ahmad Amirul Syarif selaku Manajer Komunikasi TJLS PLN Wilayah Sulsebar tak memberikan komentar terkait surat terbuka itu.

“Waalaikumsalam Warahmatullahi wabarokatuh mohon izin sementara dalam zoom,”tuturnya. (**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *