BN ONLINE MAKASSAR – Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo (RSWS) Makassar menggelar Simposium dan Workshop bertajuk Etik, Disiplin Profesi, Komunikasi dan Hukum Bidang Kesehatan di Era Transformasi.
Kegiatan tersebut berlangsung di Gedung Mother and Child Center lantai 8 RSWS Makassar, Jumat-Minggu (15-17/11/2024).
Acara ini hadir berkat kerja sama Majelis Kehormatan Etik Rumah Sakit (Makersi) wilayah Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar) dan Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi).
Simposium dan Workshop tersebut menghadirkan berbagai narasumber yang ahli dalam bidangnya.
Sementara peserta diikuti ratusan tenaga kesehatan, baik dokter, pengelola hingga manajemen rumah sakit se-Sulselbar.
Ketua Makersi Regional Sulselbar, yang juga Dirut RSWS Makassar, Prof Dr dr Syafri Kamsul Arif menjelaskan bahwa simposium dan workshop hadir agar tenaga kesehatan senantiasa mengedepankan etik dalam melayani pasien.
Selain itu, tenaga kesehatan juga diminta untuk komitmen terhadap disiplin profesi, memberikan komunikasi yang baik kepada pasien, dan taat akan hukum.
Menurut Prof Syafri, jika keempat pilar tersebut dijalankan dengan baik oleh semua pemangku kepentingan di rumah sakit, akan mendapatkan pelayanan paripurna dan bermuara pada keselamatan pasien.
“Kan sering didengar riak-riak terkait dengan komplain pasien, salah satu masalahnya empat pilar ini, entah itu masalah etik, disiplin profesi, tidak komunikatif, dan taat hukum,” jelasnya.
Prof Syafri mengatakan, kegiatan simposium dan workshop ini juga sebagai bentuk proaktif untuk menyadarkan tenaga kesehatan.
Pihaknya ingin, semua unsur di rumah sakit, utamanya di Sulselbar, secara proaktif menegakkan dalam pelayannya, etik, konsiten profesinya, komunikasi, dan taat hukum.
“Ini ajang mensosialisasikan empat pilar yang sangat penting, Etik, Disiplin Profesi, Komunikasi dan Hukum Bidang Kesehatan,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Umum Makersi, Prof Dr dr Agus Purwadianto menambahkan bahwa pihaknya mengapresiasi RSWS yang menghadirkan simposium dan workshop tersebut.
Ia mengakui, ada beberapa laporan yang masuk di Makersi, tetapi pihaknya punya prinsip agar rumah sakit menyelesaikan terlebih dahulu masalah yang dihadapi.
Masalah tersebut, kata dia, bisa diselesaikan berbekal kode etik dan tata laksana rumah sakit.
“Kami salut RSWS Makassar memiliki banyak ahli, dan itu bisa menjadi konsultan menyelesaikan masalah tersebut,” tambah Prof Agus Purwadianto.
Keterangan foto: Pembukaan Simposium dan Workshop bertajuk Etik, Disiplin Profesi, Komunikasi dan Hukum Bidang Kesehatan di Era Tranformasi, yang berkangsung di Gedung Mother and Child Center lantai 8 RSWS Makassar, Sabtu (16/11/2024). Simposium dan Workshop diikuti ratusan tenaga kesehatan, baik dokter, pengelola hingga manajemen rumah sakit se-Sulselbar.(**)