BN Online, Makassar—11 Desember 2024, menjadi momen penting bagi masyarakat Sulawesi Selatan saat mereka menggelar upacara peringatan untuk mengenang tragedi Korban 40.000 Jiwa di Monumen Korban 40.000 Jiwa, Makassar. Acara ini dihadiri oleh Camat Tallo, Ramli Lallo dan berbagai elemen masyarakat, tokoh sejarah, dan pejabat daerah yang datang untuk memberikan penghormatan dan memperkuat komitmen menjaga nilai-nilai kemanusiaan.
Camat Tallo, Ramli Lallo, dalam pidatonya menyampaikan pentingnya mengenang peristiwa kelam ini sebagai pengingat untuk generasi muda. Ia menegaskan bahwa peringatan ini bukan hanya tentang masa lalu, tetapi juga menjadi pijakan untuk membangun masa depan yang damai dan penuh rasa persatuan.
“Tragedi ini adalah pelajaran besar bagi kita semua, tentang bagaimana kemanusiaan harus selalu dijunjung tinggi. Kami berharap generasi muda Sulawesi Selatan bisa terus mengingat dan menghargai pengorbanan para leluhur kita,” ungkap Ramli.
Dalam upacara tersebut, Ramli juga mengungkapkan harapan besar untuk menjadikan tanggal 11 Desember sebagai momentum tahunan yang lebih luas, tidak hanya di tingkat lokal, tetapi juga nasional. Ia berharap peringatan ini bisa menjadi bagian dari pendidikan sejarah di sekolah-sekolah dan memperkuat solidaritas bangsa.
“Kami ingin momen ini menjadi simbol persatuan dan peringatan penting tentang pentingnya menjaga kemanusiaan. Tidak ada lagi tragedi serupa yang boleh terjadi, baik di Sulawesi Selatan maupun di mana saja di Indonesia,” tambahnya.
Upacara ini diwarnai dengan pembacaan puisi, drama kolosal yang menggambarkan perjuangan rakyat Sulawesi Selatan melawan penjajahan, dan tabur bunga di sekitar monumen. Para tokoh masyarakat turut menyampaikan pidato, menegaskan pentingnya mengenang perjuangan rakyat sebagai bagian dari identitas daerah.
Monumen Korban 40.000 Jiwa sendiri menjadi simbol perjuangan rakyat Sulawesi Selatan yang menghadapi kekejaman pasukan Belanda pada masa penjajahan. Tragedi yang terjadi pada tahun 1946-1947 ini mencatat salah satu babak paling kelam dalam sejarah perjuangan rakyat Indonesia.
Dengan peringatan yang semakin meriah setiap tahunnya, masyarakat Sulawesi Selatan berharap kisah pengorbanan ini tetap hidup dalam ingatan generasi mendatang. Rangkaian kegiatan peringatan juga menjadi bagian dari upaya membangun kesadaran tentang pentingnya kemanusiaan, keadilan, dan perdamaian.
“Mengenang, Menghormati, dan Membangun Masa Depan”: Sebuah Pesan untuk Generasi Sulawesi Selatan.