Bangunan Kelas Baru SDS IT Sulthoniyah Sambas Belum Dicat Sepenuhnya

BN Online, Sambas—Seorang wali murid yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan keluhannya kepada media terkait kondisi bangunan baru SDS Islam Terpadu Sulthoniyah Sambas. Ia menyayangkan bahwa bangunan tersebut tidak sepenuhnya dicat, sehingga menimbulkan kesan kurang estetik.

“Bangunan ruang SDS Islam Terpadu Sulthoniyah Sambas yang baru selesai dibangun tidak semua di cat sehingga terlihat kurang bagus,” ungkapnya.

Setelah menerima laporan tersebut, tim media melakukan peninjauan langsung ke lokasi. Memang ditemukan bagian belakang bangunan yang tidak dicat, sehingga tampak kurang menarik. Selain itu, ada kekhawatiran bahwa dinding yang tidak dilapisi cat dapat memengaruhi daya tahan bangunan terhadap cuaca dan kerusakan.

Di bagian lain bangunan, ditemukan kayu pada bingkai kaca atas yang diduga menggunakan material bekas. Meski telah dilapisi cat cokelat, kayu tersebut terlihat cacat di beberapa bagian, sehingga memunculkan pertanyaan mengenai kualitas material yang digunakan.

Saat peninjauan, tim media tidak menemukan plang proyek di lokasi. Namun, berdasarkan data yang ditelusuri melalui LPSE, proyek ini tercatat dengan rincian sebagai berikut:

Nama Tender: Pembangunan Ruang Kelas SDS Islam Terpadu Sulthoniyah Sambas

Jenis Pengadaan: Pekerjaan Konstruksi

Instansi: Kabupaten Sambas, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

Pagu Anggaran: Rp 724.600.000,00

HPS: Rp 724.599.464,22

Pemenang Tender: PT Lawang Sukses, beralamat di Jalan Pangeran, Dusun Sukamantri RT.013 RW.003, Desa Dalam Kaum, Sambas, Kalimantan Barat.

Dalam konfirmasi kepada Kepala Bidang Dinas Pendidikan Kabupaten Sambas yang juga bertindak sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek tersebut, Agus Arizal, melalui WhatsApp, ia menyatakan bahwa bangunan telah selesai dilakukan PHO (Provisional Hand Over). “Sudah,” jawabnya singkat, Kamis (9/1/2025).

Sementara itu, pihak pelaksana pekerjaan, PT Lawang Sukses, belum dapat dihubungi untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

Kondisi ini memunculkan tanda tanya dari masyarakat terkait pengawasan dan pelaksanaan proyek pembangunan ruang kelas tersebut. Warga berharap pihak terkait segera menindaklanjuti keluhan ini agar bangunan yang dibangun dengan dana yang tidak sedikit dapat benar-benar memenuhi standar kualitas dan estetika.(Turyadi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *