Bn Online Makassar – Di bawah langit yang mulai cerah setelah gerimis pagi, aktivitas di Dermaga Pulau Barrang Lompo tetap hidup. Kapal-kapal kayu bersandar rapat, menunggu waktu untuk berlayar membawa pemudik kembali ke kampung halaman. Di tengah keramaian itulah suara tegas Kapolsubsektor Kepulauan Sangkarrang, Ipda Jiyanto, menggema membawa satu pesan utama: keselamatan adalah prioritas. (27/03/2025)
Pagi itu, jajaran Polres Pelabuhan Makassar turun langsung ke dermaga untuk memberikan imbauan keselamatan pelayaran kepada para penumpang, Anak Buah Kapal (ABK), hingga juragan kapal. Setiap pihak diminta lebih waspada dan mematuhi ketentuan yang berlaku demi mencegah kecelakaan di lautan.
“Pastikan kapal dalam kondisi layak sebelum berlayar. Mesin dan kelistrikan harus dicek. Jangan memaksakan perjalanan jika cuaca sedang buruk,” tegas Ipda Jiyanto kepada seorang pemilik kapal yang mendengarkan dengan saksama.
Ia juga mengingatkan agar tidak membawa penumpang maupun barang melebihi kapasitas. “Lebih baik berjalan sesuai aturan daripada menyesal kemudian,” tambahnya.
Petugas turut memastikan kelengkapan alat keselamatan di setiap kapal, termasuk jaket pelampung dan alat pemadam kebakaran. Bahkan imbauan untuk membawa obat-obatan pribadi turut disampaikan sebagai langkah antisipasi jika terjadi kondisi darurat selama perjalanan.
Di sudut dermaga, seorang warga tampak memeriksa aplikasi prakiraan cuaca di ponselnya. “Dulu saya tidak terlalu perhatikan cuaca, tapi sekarang saya selalu cek sebelum berangkat,” ujarnya, menandakan bahwa kesadaran masyarakat mulai meningkat.
Kasubsipenmas Polres Pelabuhan Makassar, Aipda Adil, menegaskan bahwa edukasi keselamatan akan terus dilakukan. “Jika terjadi keadaan darurat, segera hubungi 110. Kami selalu siap membantu,” pesannya.
Di antara hembusan angin laut dan aroma asin yang menyentuh udara, para pemudik kembali bersiap menaiki kapal. Perjalanan kali ini bukan sekadar perjalanan pulang, tetapi perjalanan yang lebih aman dan penuh kewaspadaan—karena di lautan, tidak ada ruang untuk kelalaian.
(*)










