Wali Kota Makassar Kunjungi Pabrik Naga Kuda Brand, Apresiasi Model Pengelolaan Sampah yang Inovatif

BN Online, Makassar—Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, melakukan kunjungan resmi ke Pabrik Naga Kuda Brand yang berlokasi di perbatasan Maros-Makassar. Kunjungan ini menjadi sorotan karena pabrik tersebut dikenal dengan inovasi pengolahan sampah plastik secara menyeluruh dan berkelanjutan.

Dalam sambutannya, Munafri menyatakan kekagumannya terhadap sistem yang dijalankan oleh pabrik tersebut di bawah kepemimpinan Ibu Feni dan timnya.

“Saya takjub, di tangan Ibu Feni dan timnya, semua jenis sampah plastik—tanpa terkecuali—diolah secara menyeluruh menjadi produk bernilai ekonomi,” ujar Munafri, pada Kamis (29/5/2025).

Yang membuat Wali Kota lebih terkesan, lanjutnya, adalah keberanian pabrik tersebut membeli langsung sampah dari masyarakat. Sistem ini dinilainya menciptakan ekosistem sirkular yang tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga membuka peluang ekonomi bagi warga sekitar, khususnya ibu rumah tangga.

“Ini bukan sekadar pengolahan sampah, tapi model pemberdayaan yang nyata. Makassar harus punya sistem seperti ini—berkelanjutan, inklusif, dan berdampak langsung bagi masyarakat,” tambahnya.

Lebih lanjut, Munafri menyampaikan bahwa model yang diterapkan Naga Kuda Brand bisa menjadi inspirasi pengelolaan sampah di Kota Makassar. Ia berharap kolaborasi antara Pemkot dan sektor industri seperti ini bisa diperluas ke depannya.

“Insyaallah, ke depan kita kolaborasikan lebih besar dan beri apresiasi khusus atas kontribusi mereka. Ini adalah bentuk nyata dari ekonomi hijau yang seharusnya kita dorong bersama,” sambungnya.

Untuk itu, Munafri menegaskan komitmennya dalam mendukung inovasi lokal yang berdampak langsung pada lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.

“Harapan saya, pabrik-pabrik seperti ini tumbuh lebih banyak di wilayah kita. Semakin banyak yang bisa kita berdayakan, semakin besar dampak positifnya bagi lingkungan dan ekonomi warga,” pungkasnya.

Kunjungan ini ditutup dengan peninjauan langsung proses daur ulang di dalam pabrik, serta dialog singkat antara Wali Kota dan ibu-ibu pelapak sampah yang menjadi mitra pengumpul bahan baku pabrik tersebut.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *