1 Juni, Hari Lahir Pancasila: Mengenang Pidato Bersejarah Ir. Soekarno dan Proses Lahirnya Dasar Negara

BN Online, Jakarta— Setiap tanggal 1 Juni, bangsa Indonesia memperingati Hari Lahir Pancasila, momen penting dalam sejarah kebangsaan yang menandai awal mula lahirnya dasar ideologis negara. Pada tanggal ini, tepat 80 tahun yang lalu, Ir. Soekarno menyampaikan pidato bersejarah dalam sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) tahun 1945, memperkenalkan lima prinsip dasar yang kelak menjadi fondasi ideologi bangsa Indonesia: Pancasila.

Dalam pidatonya yang disampaikan pada 1 Juni 1945, Ir. Soekarno menyampaikan gagasan tentang lima sila yang terdiri dari:

1. Kebangsaan Indonesia,
2. Internasionalisme atau perikemanusiaan,
3. Mufakat atau demokrasi,
4. Kesejahteraan sosial, dan
5. Ketuhanan yang berkebudayaan.

Pidato tersebut tidak hanya menjadi tonggak sejarah perumusan dasar negara, tetapi juga cerminan dari semangat persatuan, keadilan, dan keberagaman yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia.

Untuk meneguhkan pentingnya tanggal 1 Juni dalam sejarah nasional, Presiden Republik Indonesia Ir. Joko Widodo menetapkan tanggal tersebut sebagai Hari Lahir Pancasila melalui Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2016. Dalam Keppres tersebut, ditegaskan bahwa proses lahirnya Pancasila adalah satu rangkaian utuh yang mencakup tiga fase penting:

Rumusan Pancasila yang dipidatokan Ir. Soekarno pada 1 Juni 1945,

Rumusan dalam Piagam Jakarta pada 22 Juni 1945,

Dan rumusan final yang disahkan pada 18 Agustus 1945 oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).

Hari Lahir Pancasila tidak hanya menjadi momen untuk mengenang sejarah, tetapi juga untuk memperkuat kembali komitmen seluruh elemen bangsa terhadap nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya. Pemerintah berharap generasi muda terus menanamkan dan mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, menjadikannya pedoman dalam berbangsa dan bernegara di tengah dinamika zaman.

Lebih lanjut, pemerintah mendorong pengarusutamaan pendidikan Pancasila di seluruh lini, mulai dari institusi pendidikan hingga ruang-ruang publik, guna memastikan nilai-nilai ini tetap hidup dan relevan bagi masa depan Indonesia.

Pancasila bukan sekadar warisan sejarah, melainkan arah jalan menuju Indonesia yang adil, makmur, dan berdaulat di tengah keberagaman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *