BN Online, Makassar— Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Makassar merespons cepat keluhan masyarakat terkait lambatnya akses ke Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) Tahun Pelajaran 2025/2026. Gangguan ini terjadi akibat membludaknya jumlah pendaftar yang secara bersamaan mengakses portal, sehingga menyebabkan sistem sempat mengalami keterlambatan, Senin (30/6/2025).
Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Achi Soleman, menjelaskan bahwa pihaknya terus berupaya mengatasi kendala teknis yang terjadi pada sistem, dan memastikan seluruh calon peserta didik tetap dapat terlayani.
“Terkait adanya keterlambatan dari server kami hari ini, ini karena overload dari penerimaan murid baru jenjang SMP, ditambah lagi dengan pengumuman jalur domisili jenjang SD. Karena semua masuk dalam satu sistem, hal ini menyebabkan proses menjadi lambat,” jelas Achi.
Ia menegaskan bahwa sistem masih aman dan tetap berjalan, meski dengan kecepatan yang berkurang. “Alhamdulillah sistem bisa berjalan meskipun agak lambat. Kami pantau terus. Bila dalam 1–2 hari ini masyarakat masih kesulitan mengakses, kami akan memperpanjang masa pendaftaran,” tambahnya.
Sebagai bentuk antisipasi, Disdik Makassar telah memutuskan untuk memperpanjang masa pendaftaran jalur domisili khusus untuk jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP), agar hak masyarakat untuk mendapatkan pendidikan tetap terjamin.
“Langkah ini kami ambil agar masyarakat tidak dirugikan oleh hambatan teknis. Prinsipnya, semua anak tetap harus mendapatkan akses pendidikan,” tegas Achi.
Adapun pendaftaran dilakukan secara daring dan dibuka selama 24 jam. Namun, proses verifikasi dokumen oleh operator sekolah tetap dilakukan pada jam kerja, yakni pukul 08.00 hingga 16.00 WITA.
“Silakan pendaftaran dilakukan kapan saja. Namun, verifikasi oleh tim sekolah tetap mengikuti jam operasional kantor,” ujarnya.
Terkait aturan jalur penerimaan, Achi menyebutkan bahwa pelaksanaan PPDB 2025 mengacu pada Permendikbud Ristek Nomor 3 Tahun 2025. Untuk jenjang SD tersedia tiga jalur pendaftaran: domisili, afirmasi, dan mutasi. Sementara untuk jenjang SMP, terdapat empat jalur: domisili, afirmasi, mutasi, dan prestasi.
“Di dalam juknis resmi tidak dikenal istilah jalur solusi, jadi kami tetap mengacu pada aturan yang berlaku,” tambahnya.
Sebagai informasi, kuota jalur domisili tahun ini mencapai 14.814 peserta didik. Awalnya, pendaftaran dijadwalkan berakhir pada 3 Juli 2025, namun jika gangguan akses masih berlanjut, Disdik akan memperpanjang masa pendaftaran hingga satu hari berikutnya.*