BN Online Majene— Sebuah babak baru dalam peta pertanian nasional dimulai dari ujung barat Pulau Sulawesi. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman secara resmi mencanangkan Kabupaten Majene sebagai “Kabupaten Bawang,” yang akan menjadi salah satu sentra utama bawang merah untuk kawasan Indonesia Timur. Langkah ini diyakini akan menjadi titik balik penting dalam memperkuat ketahanan pangan nasional serta mendorong kebangkitan ekonomi lokal., Selasa (22/7/25).
Dengan kualitas tanah yang subur, iklim yang cocok, dan posisi geografis yang strategis, Majene dinilai memiliki potensi besar dalam pengembangan komoditas hortikultura, khususnya bawang merah. Kementerian Pertanian akan bekerja sama dengan petani lokal dan pemerintah daerah untuk memastikan program ini berjalan bertahap namun terstruktur.
Lebih jauh, pengembangan akan dimulai dari tahap pembibitan berkualitas, dilanjutkan dengan perluasan lahan tanam secara bertahap. Pemerintah juga akan memperkuat infrastruktur pertanian melalui distribusi alat dan mesin pertanian (alsintan), serta pembangunan sistem irigasi berbasis pompa air untuk menjamin ketersediaan air sepanjang musim.
Untuk itu, sinergi antara petani, penyuluh, dan pemerintah menjadi kunci keberhasilan. “Ini bukan hanya tentang produksi bawang merah. Ini tentang membangun kemandirian pangan dan membuka pintu kesejahteraan bagi petani kita,” ujar Menteri Amran dalam sambutannya di acara pencanangan tersebut.
Harapannya, Majene tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan bawang merah untuk Sulawesi dan Indonesia Timur, tetapi juga mampu menjadi penyuplai utama nasional, sehingga mengurangi ketergantungan impor dan fluktuasi harga di pasaran. Peningkatan produktivitas juga akan membuka peluang ekspor ke negara tetangga di masa depan.
Sambungnya, langkah strategis ini akan terus dipantau dan dievaluasi secara berkala oleh tim dari Kementerian Pertanian. “Kami ingin memastikan bahwa setiap tahap berjalan optimal, dari hulu ke hilir. Majene akan jadi contoh keberhasilan pertanian terintegrasi di wilayah timur Indonesia,” pungkasnya.
Dengan semangat baru dari “Kabupaten Bawang,” Majene siap menyalakan nyala baru pertanian Indonesia dari timur—sebuah transformasi yang tak hanya menjanjikan panen, tetapi juga harapan.