TP PKK Makassar Matangkan Sistem Pendataan Keluarga Terintegrasi Lewat Bimtek Dasawisma

BN Online, Makassar — Tim Penggerak PKK Kota Makassar terus mendorong penguatan sistem pendataan keluarga secara menyeluruh melalui Bimbingan Teknis (Bimtek) Pendataan bagi operator Kelompok Dasawisma.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja Sekretaris TP PKK Kota Makassar, yang diikuti oleh Ketua TP PKK kecamatan dan kelurahan serta 153 operator dasawisma dari seluruh kelurahan. Bimtek ini berlangsung selama dua hari, pada 24–25 Juli 2025, di Baruga Anging Mammiri.

Sekretaris TP PKK Kota Makassar, Faridah Kadir, menyampaikan Dasawisma memiliki peran strategis sebagai ujung tombak pelaksanaan 10 Program Pokok PKK.

“Pendataan yang dilakukan kelompok ini menjadi landasan utama dalam merumuskan program-program pembangunan berbasis kebutuhan masyarakat,” ujarnya.

Menurutnya, ketepatan dan kesatuan data keluarga di tingkat dasar sangat penting untuk memastikan pembangunan yang responsif dan berkelanjutan. Oleh karena itu, pemahaman teknis operator terhadap sistem pendataan harus diperkuat.

“Melalui bimtek ini, kita harapkan seluruh operator kelompok Dasawisma dapar memahami sistem pendataan keluarga terintegrasi secara menyeluruh,” ujarnya.

Faridah juga menjelaskan bahwa data yang dikumpulkan akan menjadi rujukan utama dalam berbagai intervensi program pemerintah, termasuk di bidang kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan sosial. Untuk itu, penting bagi kader menguasai metode dan standar pendataan.

Dalam kegiatan ini, panitia menghadirkan sejumlah narasumber berkompeten dari berbagai instansi guna memberikan bekal teknis dan pemahaman strategis tentang pentingnya pendataan keluarga secara terintegrasi.

Andi Taufiq Aris dari Tim Data Statistik tampil sebagai pemateri pertama. Ia membahas peran dasar dasawisma sebagai pilar pemberdayaan masyarakat serta posisinya sebagai tulang punggung penggerak pembangunan di tingkat keluarga dan lingkungan.

Ia juga mengulas struktur kelompok dasawisma, peranannya dalam peningkatan kesehatan masyarakat, manfaat sosial, serta kontribusinya terhadap kesejahteraan warga.

“Dengan ikatan sosial yang kuat, dasawisma menjadi penghubung langsung antara program pemerintah dan kebutuhan warga. Kelompok ini juga mendorong keterlibatan aktif masyarakat dalam pembangunan yang berdampak nyata pada kesejahteraan keluarga dan lingkungan,” ujarnya.

Pemateri selanjutnya, Muhammad Taufik dari Tim Polimetrik Indonesia, menyampaikan materi mengenai sistem pendataan keluarga terintegrasi (SPKT) dan teknis implementasinya di lapangan.

Taufik menjelaskan proses pengumpulan data mulai dari variabel-variabel penting seperti jumlah anggota keluarga, status gizi, hingga akses sanitasi dan pendidikan. Ia juga menekankan pentingnya menjaga validitas data melalui sistem pengawasan berlapis.

“Benchmark pelaksanaan SPKT adalah keseragaman, konsistensi, dan keberlanjutan data. Tanpa itu, data hanya akan menjadi arsip yang tidak berguna dalam pengambilan kebijakan,” tegasnya.

Ia juga mengajak ketua dasawisma untuk aktif melakukan verifikasi lapangan, menyusun laporan secara berkala, dan memanfaatkan teknologi untuk mendukung pencatatan data yang efisien.

Sesi berikutnya diisi oleh narasumber ketiga, Mirzam, yang menjelaskan tentang perencanaan timeline dan struktur pelaksanaan SPKT di Kota Makassar. Ia menegaskan pentingnya sinergi lintas sektor untuk memastikan keberhasilan program ini.

“Penerapan SPKT membutuhkan koordinasi antara pengurus TP PKK, dinas teknis, serta pemerintah kecamatan dan kelurahan. Kita perlu peta jalan yang jelas dari pelatihan hingga integrasi data ke sistem kota,” katanya.

Bimtek ini menjadi langkah nyata TP PKK Kota Makassar dalam memperkuat kapasitas kelompok dasawisma sebagai pelaksana utama dalam pengumpulan data keluarga yang komprehensif dan terstruktur.

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *