BN Online, Makassar– Pagi ini, Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke SMP Negeri 53 Makassar. Kunjungannya bukan sekadar formalitas, melainkan sebuah langkah nyata yang membuka mata banyak pihak tentang kondisi sekolah yang selama ini luput dari perhatian, Selasa (29/7/2025).
Dalam tinjauannya, Wali Kota menemukan berbagai persoalan serius, plafon ruang kelas yang rusak, sistem drainase yang tidak terawat, hingga keterbatasan ruang belajar yang jelas mengganggu kenyamanan siswa.
“Ini bukan sekadar soal bangunan. Ini soal kenyamanan dan keselamatan anak-anak kita,” tegas Munafri di hadapan kepala sekolah, para guru, dan staf yang turut mendampingi sidak tersebut.
Lebih jauh, Munafri menekankan bahwa sekolah penyangga seperti SMPN 53 tidak boleh diperlakukan sebagai pilihan kedua setelah sekolah-sekolah favorit. “SMPN 53 dan sekolah lainnya harus punya kualitas yang setara. Tidak boleh ada diskriminasi kualitas hanya karena lokasi atau nama,” tambahnya dengan nada serius.
Oleh sebab itu, Wali Kota langsung menginstruksikan Dinas Pendidikan Kota Makassar untuk segera mengambil langkah konkret: memperbaiki infrastruktur sekolah, menambah ruang kelas, serta melakukan pembenahan total terhadap lingkungan sekolah.
“Semua anak Makassar berhak belajar di tempat yang aman, nyaman, dan membanggakan. Ini tanggung jawab kita bersama,” ujarnya.
Selain itu, Munafri juga menyampaikan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, pihak sekolah, dan masyarakat sekitar. Ia berharap, sidak ini menjadi momentum perubahan nyata bagi kualitas pendidikan di kota Makassar.
Harapannya, penanganan cepat terhadap fasilitas sekolah bisa dilakukan dalam waktu dekat, agar kegiatan belajar-mengajar tidak terganggu dan para siswa bisa kembali belajar dengan semangat dan rasa aman.
Sambungnya, “Pendidikan adalah investasi terbesar kita. Jangan biarkan anak-anak ini tumbuh dalam lingkungan belajar yang tidak layak. Setiap ruang kelas yang rusak adalah peluang masa depan yang terancam.”
Dengan sidak ini, Munafri Arifuddin tidak hanya memberi peringatan keras, tapi juga menunjukkan komitmen nyata: membangun pendidikan yang adil dan merata di setiap sudut kota Makassar.