BN Online, Makassar—Kecamatan Panakkukang resmi meluncurkan program inovatif “1 Kelurahan: 1 Urban Farming, 1 Maggot, 1 Bank Sampah”, sebuah gerakan yang menjadi bagian dari visi besar menjadikan pengelolaan sampah sebagai solusi ketahanan pangan dan peluang ekonomi., Minggu (10/8/2025).
Program ini mengintegrasikan tiga pilar utama: urban farming, budidaya maggot, dan bank sampah yang seluruhnya dimulai dari lingkup rumah tangga. Dengan konsep ini, sampah tidak lagi dilihat sebagai masalah, melainkan sebagai sumber daya.
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menegaskan bahwa langkah ini adalah jawaban atas tantangan kapasitas Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang semakin kritis.
“Ke depan, setiap RT/RW ditargetkan memiliki urban farming, komposter, maggot, dan bank sampah sebagai wujud nyata budaya zero waste. Kita tidak bisa lagi hanya mengandalkan TPA. Inilah saatnya menjadikan sampah sebagai sumber daya, bukan beban. Dengan kolaborasi semua pihak, Makassar akan tumbuh menjadi kota yang bersih, sehat, mandiri, dan berdaya saing,” ujarnya.
Camat Panakkukang, Muh. Ari Fadli, menyampaikan bahwa wilayahnya siap menjadi contoh bagi kecamatan lain.
“Panakkukang sudah jadi contoh, wilayah lain siap menyusul? Kita buktikan bahwa pengelolaan sampah modern bisa dimulai dari rumah,” katanya.
Lebih lanjut, Ari menambahkan bahwa keberhasilan program ini membutuhkan keterlibatan seluruh elemen masyarakat.
“Oleh karena itu, harapannya semua warga mau ikut berpartisipasi. Dari memilah sampah di rumah, mengelola organik untuk pakan maggot, hingga memanfaatkan hasil urban farming untuk kebutuhan pangan keluarga. Sambungnya, ini bukan hanya soal lingkungan, tapi juga soal kemandirian ekonomi,” tegasnya.
Dengan gerakan ini, Panakkukang diharapkan menjadi inspirasi bagi seluruh Makassar, bahkan kota-kota lain di Indonesia, dalam membangun ekosistem zero waste yang menguntungkan bagi lingkungan, kesehatan, dan perekonomian warga