BN Online, Makassar— Kepala UPT SPF SDN Rappokalling 67/I Makassar, Baharuddin, S.Pd, turut berpartisipasi dalam kegiatan Tindak Lanjut Bimbingan Teknis (Bimtek) Revitalisasi Bahasa Daerah (RBD) yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Kota Makassar Tahun 2025. Kegiatan ini diikuti oleh Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) se-Kecamatan Tallo dan dipusatkan di Kompleks SD Tallo Tua, Senin (8/9/2025).
Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Achi Soleman, didampingi Kepala Bidang SD, Kurniati, serta dihadiri oleh seluruh kepala sekolah se-Kecamatan Tallo Kota Makassar.
Adapun materi tindak lanjut Bimtek RBD kali ini mencakup empat bidang, yaitu:
Mendongeng, Cerpen, Berpidato, dan Komedi Tunggal yang semuanya dilaksanakan dengan menggunakan bahasa daerah sebagai sarana utama.
Dalam keterangannya, Kepala UPT SPF SDN Rappokalling 67/I, Baharuddin, S.Pd, mengatakan bahwa kegiatan ini menjadi langkah nyata dalam memperkuat literasi sekaligus melestarikan bahasa daerah.
“Revitalisasi bahasa daerah tidak hanya soal pelajaran bahasa, tetapi juga tentang menjaga identitas dan kebanggaan budaya kita. Dengan mendongeng, menulis cerpen, berpidato, maupun komedi tunggal dalam bahasa daerah, siswa bisa lebih dekat dengan akar budaya mereka,” ujar Baharuddin.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa penguatan bahasa daerah melalui kegiatan ini akan memberikan dampak positif terhadap karakter peserta didik.
Selain itu, menurutnya, peran kepala sekolah dan guru sangat penting untuk menjadi penggerak utama dalam menerapkan program ini di sekolah masing-masing.
“Oleh karena itu, kami di sekolah siap mendukung sepenuhnya implementasi program Revitalisasi Bahasa Daerah, agar bahasa ibu tetap hidup di tengah generasi modern,” tambah Baharuddin.
Harapannya, kegiatan ini dapat terus berkesinambungan dan melahirkan berbagai inovasi pembelajaran berbasis budaya lokal.
Diketahui, Revitalisasi Bahasa Daerah merupakan salah satu program prioritas pemerintah dalam upaya menjaga warisan budaya bangsa yang terancam punah akibat perkembangan zaman.
Baharuddin juga berharap agar hasil bimtek tidak hanya berhenti pada forum pelatihan, melainkan dapat dipraktikkan secara nyata di ruang kelas.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Achi Soleman, dalam arahannya mengatakan bahwa program ini merupakan bentuk komitmen pemerintah daerah dalam mendukung penguatan literasi berbasis budaya.
“Bahasa daerah adalah aset berharga yang harus kita jaga bersama. Melalui kegiatan ini, kami ingin memastikan bahwa sekolah-sekolah mampu menjadi pusat pelestarian bahasa dan budaya lokal,” ungkap Achi.
Lebih jauh, ia menjelaskan bahwa revitalisasi bahasa daerah tidak hanya ditujukan bagi siswa, tetapi juga untuk membekali guru dan kepala sekolah agar mampu menghadirkan pembelajaran yang kontekstual.
Selain itu, ia menekankan pentingnya kolaborasi antara sekolah, masyarakat, dan pemerintah dalam menjaga keberlangsungan bahasa daerah.
“Harapannya, kegiatan ini bisa menjadi gerakan bersama. Tidak hanya di Makassar, tetapi dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam menjaga bahasa daerahnya masing-masing,” pungkas Achi Soleman.