BN Online, Makassar —UPT SPF SD Inpres Batua I melaksanakan kegiatan penanaman tanaman obat atau Tanaman Obat Sekolah (TOS) sebagai bagian dari program edukasi lingkungan dan pengenalan pengobatan alami kepada siswa, Rabu (29/10/2025). Program ini bertujuan memperkenalkan berbagai jenis tanaman obat, manfaatnya, serta cara menanam dan merawatnya secara langsung.
Kepala UPT SPF SD Inpres Batua I, Hijrah Nurja Husmal, S.Pd., menjelaskan bahwa kegiatan TOS tidak hanya mengajarkan siswa tentang tanaman obat, tetapi juga menanamkan nilai cinta lingkungan, tanggung jawab, serta kemandirian dalam menjaga kebersihan dan kelestarian alam.
“Kegiatan ini melatih siswa untuk mencintai alam, bertanggung jawab, dan mandiri dalam menjaga lingkungan,” ungkap Hijrah.
“Selain itu, siswa memperoleh pemahaman praktis tentang jenis-jenis tanaman obat, khasiatnya, dan cara mengolahnya.”
Program TOS ini diawali dengan penjelasan mengenai pengertian, manfaat, dan berbagai jenis tanaman obat yang mudah dijumpai di lingkungan sekitar. Setelah itu, siswa terlibat aktif dalam menanam tanaman obat di berbagai media seperti pot, polybag, lahan khusus sekolah, bahkan memanfaatkan barang bekas sebagai wadah.
Para siswa juga dijadwalkan secara bergantian untuk melakukan perawatan rutin, seperti menyiram, membersihkan gulma, dan memantau pertumbuhan tanaman melalui jadwal piket kelas.
Menurut Hijrah, keberadaan TOS memberikan banyak manfaat, antara lain: Mengoptimalkan penggunaan lahan kosong menjadi area hijau yang bermanfaat., Memberikan pengetahuan awal tentang pengobatan alami untuk penyakit ringan., Mendukung gerakan hidup sehat di lingkungan sekolah., Menjaga dan melestarikan keanekaragaman hayati lokal.
Lebih jauh, Hijrah menuturkan bahwa program TOS juga dapat menjadi bagian dari Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), khususnya pada tema kearifan lokal.
Dengan adanya kegiatan ini, sekolah berharap siswa dapat memahami pentingnya pemanfaatan tanaman obat dalam kehidupan sehari-hari sekaligus menumbuhkan kepedulian terhadap lingkungan dan budaya lokal.
