SD Negeri Rappokalling 67/I Makassar Terima Bantuan TV Smart dari Kemendikdasmen

BN Online, Makassar— UPT SPF SD Negeri Rappokalling 67/I Makassar menerima bantuan TV Smart dari Disdik Makassar Melalui Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) pada Kamis (30/10)/25). Program ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam mendukung percepatan digitalisasi pendidikan di seluruh Indonesia, khususnya di tingkat sekolah dasar.

Kepala UPT SPF SD Negeri Rappokalling 67/I Makassar, Baharuddin, S.Pd, mengatakan bahwa bantuan tersebut menjadi langkah penting dalam meningkatkan mutu pembelajaran berbasis teknologi di sekolah.

“Dengan adanya TV Smart ini, guru dapat menampilkan materi pembelajaran secara lebih interaktif dan menarik. Ini tentu sangat membantu dalam meningkatkan minat belajar peserta didik,” ujarnya.

Lebih jauh, Baharuddin menjelaskan bahwa pemanfaatan perangkat digital seperti TV Smart akan mempermudah guru dalam mengakses sumber belajar daring, menampilkan video edukatif, serta melaksanakan pembelajaran tematik yang lebih kontekstual. “Kami akan mengoptimalkan penggunaannya dalam kegiatan belajar-mengajar setiap hari,” tambahnya.

Selain itu, pihak sekolah berencana untuk memberikan pelatihan internal kepada guru-guru agar mampu memanfaatkan teknologi tersebut secara maksimal. Langkah ini juga sejalan dengan visi sekolah menuju lingkungan belajar yang adaptif terhadap perkembangan zaman.

Diketahui, program bantuan TV Smart ini merupakan salah satu bentuk implementasi kebijakan Kemendikdasmen dalam mendukung transformasi digital di satuan pendidikan dasar. Bantuan serupa juga disalurkan ke sejumlah sekolah lain di Kota Makassar dan berbagai daerah di Indonesia.

Harapan besar pun disampaikan oleh Kepala UPT SPF SDN Rappokalling 67/I Makassar agar dukungan pemerintah ini terus berlanjut dan mampu menciptakan ekosistem pendidikan yang lebih modern dan inklusif.

“Kami berharap program seperti ini terus berkesinambungan, sehingga seluruh sekolah dapat merasakan manfaat dari kemajuan teknologi dalam dunia pendidikan,” sambungnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *