SDI Perumnas Makassar Gelar Kegiatan Life Skill Bahasa Daerah: Pembuatan Kue Tradisional “Appare Kanrejawa” Khas Makassar

BN Online, Makassar — UPT SPF SDI Perumnas Makassar menggelar kegiatan Life Skill Bahasa Daerah dengan fokus pembelajaran pembuatan kue tradisional khas Makassar, Appare Kanrejawa, pada Sabtu (29/11/2025). Kegiatan yang berlangsung mulai pukul 07.30 hingga 10.30 WITA ini diikuti oleh seluruh siswa Kelas VI.

Mengusung tema “Melalui kearifan lokal mari berkolaborasi melestarikan kue tradisional khas Makassar”, kegiatan ini bertujuan memperkenalkan kembali nilai-nilai budaya lokal melalui praktik langsung dalam membuat kue tradisional.

Dalam kegiatan ini, para siswa diminta menyebutkan menu, mempresentasikan kue yang dibuat, serta menjelaskan alat dan bahan, cara pembuatan, kandungan gizi, dan penataan kue. Pendekatan ini dirancang untuk mengembangkan kemampuan berbahasa daerah sekaligus menumbuhkan ketertarikan pada kuliner tradisional.

Guru mata pelajaran Bahasa Daerah, Anthy Azis, memandu langsung jalannya kegiatan. Menurutnya, pembelajaran berbasis praktik seperti ini sangat efektif untuk menguatkan pemahaman siswa, terutama terkait kosakata bahasa daerah yang berhubungan dengan kuliner dan budaya lokal.

Kepala UPT SPF SDI Perumnas, Arfai, S.Pd., M.Pd., mengatakan bahwa kegiatan life skill seperti ini menjadi bagian penting dari penguatan pendidikan karakter.

“Melalui aktivitas seperti ini, siswa bukan hanya belajar bahasa daerah, tetapi juga mengenal dan menghargai kearifan lokal yang menjadi identitas daerah kita,” ujarnya. Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa keterampilan hidup berbasis budaya lokal perlu terus dikembangkan di sekolah-sekolah.

Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat menumbuhkan kreativitas siswa, sekaligus memperkuat kebersamaan dan kerja sama antarkelompok. Pembelajaran kolaboratif di dapur sekolah menjadi momen yang dinantikan para siswa karena memberikan pengalaman berbeda dari pembelajaran di kelas.

Diketahui, kue Appare Kanrejawa merupakan salah satu kudapan tradisional Makassar yang mulai jarang ditemukan. Kue ini memiliki cita rasa manis dan tekstur lembut, umumnya dibuat dari bahan dasar tepung beras, santan, dan gula.

Oleh karena itu, pihak sekolah menilai penting untuk memperkenalkan kembali cara pembuatannya kepada generasi muda agar kelestariannya tetap terjaga.

Harapan Kepala UPT SPF SDI Perumnas, kegiatan ini dapat menjadi program berkelanjutan yang melibatkan lebih banyak unsur budaya lokal ke dalam proses pembelajaran.

“Siswa perlu mengenal jati diri daerahnya sejak dini. Melalui kegiatan seperti ini, mereka belajar budaya, kerja sama, dan keterampilan hidup sekaligus,” sambungnya.Dengan terlaksananya kegiatan ini, UPT SPF SDI Perumnas Makassar kembali menunjukkan komitmennya dalam mengintegrasikan pendidikan karakter, budaya, dan keterampilan hidup dalam proses belajar mengajar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *