BN Online, Makassar— Dalam rangka memperingati Hari HIV Sedunia, Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R) UPT SPF SMP Negeri 4 Makassar melaksanakan kegiatan sosialisasi bahaya HIV/AIDS secara serentak di setiap kelas. Kegiatan ini melibatkan pengurus PIK-R, guru pendamping, dan seluruh peserta didik, pada Senin (01/12/2025).
Kepala UPT SPF SMPN 4 Makassar, Drs. Husain Patta, MM, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk komitmen sekolah dalam memberikan edukasi kesehatan reproduksi dan pencegahan penyakit menular kepada siswa. “Anak-anak kita perlu dibekali pengetahuan sejak dini agar mampu melindungi diri dan memahami risiko kesehatan yang ada di sekitarnya,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa sosialisasi dilakukan dengan metode yang interaktif, termasuk pemutaran video edukatif, permainan kuis, serta sesi diskusi yang melibatkan siswa secara aktif. Dengan cara ini, informasi dapat diterima lebih mudah dan menyenangkan.

Selain itu, para pemateri dari PIK-R juga membahas tentang pentingnya menghindari perilaku berisiko, cara penularan HIV, serta bagaimana stigma terhadap ODHA (Orang dengan HIV/AIDS) harus dihilangkan. Siswa diajak untuk memahami bahwa dukungan moral dan empati merupakan bagian penting dalam penanggulangan HIV/AIDS.
Diketahui, kegiatan PIK-R SMPN 4 Makassar ini rutin dilakukan setiap tahun bertepatan dengan Hari HIV Sedunia. Namun pada tahun ini bentuk kegiatannya diperluas dengan menyasar seluruh kelas secara langsung agar jangkauannya lebih merata.
Oleh karena itu, pihak sekolah berharap edukasi semacam ini dapat memperkuat kesadaran siswa tentang pentingnya menjaga kesehatan dan menerapkan perilaku hidup bersih dan bertanggung jawab. “Edukasi harus terus dilakukan agar generasi muda tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga sadar kesehatan,” terang Husain.

Harapan besar juga disampaikan guru pendamping PIK-R yang ingin agar para siswa dapat menjadi agen perubahan di lingkungannya, terutama dalam penyebaran informasi yang benar terkait HIV/AIDS.
Sambungnya, kegiatan seperti ini akan terus dikembangkan dan ditingkatkan di masa mendatang, termasuk kerja sama dengan puskesmas, dinas kesehatan, dan lembaga pemerhati remaja untuk menciptakan lingkungan sekolah yang sehat dan peduli terhadap isu-isu sosial.










