BN Online, Makassar — UPT SPF SDI Kassi-Kassi 1 Makassar menggelar kegiatan kokurikuler bertajuk “Ayo Lawan Bullying! Jadikan Sekolah Rumah Kedua yang Aman, Penuh Kasih Sayang. Kita Beda, Kita Bersama. Stop Bullying.” pada Kamis (27/11/2025).
Kegiatan ini diselenggarakan sebagai upaya memperkuat karakter peserta didik serta menciptakan lingkungan sekolah yang nyaman, inklusif, dan bebas dari segala bentuk perundungan.
Kepala SDI Kassi-Kassi 1, Nazwar, S.Pd., M.Pd., mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan komitmen sekolah dalam membangun kesadaran sejak dini tentang bahaya bullying.

“Anak-anak harus merasa aman ketika berada di sekolah. Di sinilah tempat mereka belajar, bermain, dan berkembang. Karena itu, penting bagi kami memastikan sekolah menjadi rumah kedua yang penuh kasih sayang,” ujarnya.
Lebih lanjut, Nazwar menekankan bahwa bullying tidak hanya berdampak pada psikologis anak, tetapi juga pada prestasi dan masa depan mereka.
Oleh sebab itu, sekolah berupaya menghadirkan program yang bukan hanya informatif, tetapi juga melibatkan siswa secara aktif agar mereka memahami nilai empati dan saling menghargai.

Selain itu, dalam kegiatan tersebut para siswa mendapatkan materi edukasi mengenai jenis-jenis bullying, dampak yang ditimbulkan, serta cara melapor jika menjadi korban atau mengetahui adanya tindakan perundungan. Para guru juga diberikan pendampingan mengenai strategi pencegahan dan penanganan kasus bullying di lingkungan sekolah.
Diketahui, SDI Kassi-Kassi 1 selama ini rutin mengadakan program penguatan karakter dan kampanye anti-bullying sebagai bagian dari implementasi Kurikulum Merdeka, sekaligus sejalan dengan gerakan sekolah ramah anak yang dicanangkan pemerintah.
Harapan dari pelaksanaan kegiatan ini, menurut Nazwar, adalah agar seluruh warga sekolah memiliki kesadaran kolektif untuk mencegah dan menolak berbagai bentuk perundungan. “Kami ingin budaya saling menghormati tumbuh kuat di sekolah ini,” katanya.
Sambungnya, ia mengajak seluruh pihak siswa, guru, orang tua, dan masyarakat untuk bersama-sama menciptakan lingkungan belajar yang kondusif. “Dengan kebersamaan, kita bisa memastikan bahwa setiap anak mendapatkan haknya untuk belajar dan tumbuh tanpa rasa takut. Stop bullying, mulai dari diri sendiri,” tutupnya.










