SDI Kassi-Kassi 1 Makassar Gelar Sumatif Akhir Semester I Berbasis Digital

BN Online, Makassar — UPT SPF SDI Kassi-Kassi 1 Makassar menggelar kegiatan Sumatif Akhir Semester (SAS) I untuk peserta didik kelas 4, 5, dan 6 pada Senin (08/12/2025). Pelaksanaan sumatif bagi tiga jenjang tersebut menggunakan Google Form sebagai media evaluasi, sejalan dengan upaya sekolah meningkatkan literasi digital siswa.

Saat dikonfirmasi awak media ini, Kepala SDI Kassi-Kassi 1, Nazwar, S.Pd., M.Pd., mengatakan bahwa pelaksanaan SAS via Google Form telah menjadi bagian dari strategi sekolah dalam memperkuat kompetensi teknologi, baik bagi guru maupun peserta didik.
“Penggunaan Google Form bukan hanya memudahkan proses evaluasi, tetapi juga melatih siswa untuk lebih akrab dengan perangkat digital yang kini menjadi kebutuhan dasar dalam pembelajaran,” ujarnya.

Lebih jauh, Nazwar menjelaskan bahwa persiapan teknis telah dilakukan sejak awal semester, termasuk pelatihan singkat penggunaan perangkat, pengecekan jaringan, serta simulasi pengerjaan soal. Hal ini bertujuan memastikan peserta didik dapat mengikuti evaluasi dengan lancar dan tanpa kendala.

Selain itu, pihak sekolah juga menekankan pentingnya integritas akademik selama pelaksanaan sumatif. Guru-guru pendamping di setiap kelas memantau jalannya ujian secara langsung untuk memastikan siswa mengerjakan soal secara mandiri.

Harapan Nazwar, pelaksanaan SAS berbasis digital ini dapat menjadi langkah maju dalam proses transformasi pendidikan di SDI Kassi-Kassi 1. Ia berharap sistem ini dapat diterapkan secara berkelanjutan dan semakin disempurnakan di tahun-tahun berikutnya.

Diketahui, SAS merupakan salah satu bentuk evaluasi yang menentukan capaian kompetensi siswa selama satu semester. Untuk kelas 1, 2, dan 3, evaluasi dilakukan secara luring menggunakan lembar soal tertulis agar sesuai dengan kesiapan serta perkembangan peserta didik usia dini.

Sambungnya, Nazwar menegaskan bahwa sekolah akan terus berinovasi untuk memberikan layanan pendidikan terbaik. “Kami berkomitmen menciptakan ekosistem belajar yang adaptif, modern, dan tetap mengedepankan karakter serta nilai-nilai pendidikan,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *