BN Online, Makassar –Dalam rangka mendukung program Pemerintah Kota Makassar “Makassar Bebas Sampah 2029”, UPT SPF SDN Sangir turut berpartisipasi dalam kegiatan Festival Daur Bumi 2025 yang dilaksanakan pada hari Minggu, 14 Desember 2025.
Kegiatan ini diikuti oleh Tim Adiwiyata UPT SPF SDN Sangir yang terdiri dari Ibu Nurdiana Ahmad, S.Pd., M.Pd., Ibu Asdian Bardatillah, S.Pd., M.Pd., dan Sarmila, S.Pd., M.Pd. Kehadiran tim ini menjadi bentuk komitmen sekolah dalam mendukung pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan, khususnya dalam pengurangan dan pengolahan sampah.
Pada Festival Daur Bumi 2025, berbagai kegiatan edukatif diselenggarakan, di antaranya talkshow dan sharing session dengan tema “Kebun Tetangga & Biopori (olah sampah organik dari rumah tanpa ribet)” serta “Rekan Sampah & Tumpuk Sampah”. Materi tersebut memberikan wawasan praktis tentang pengelolaan sampah organik dan anorganik yang dapat diterapkan langsung dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu, kegiatan ini juga menghadirkan berbagai tenant-tenant inovatif yang menampilkan produk dan ide kreatif berbasis daur ulang. Tenant tersebut menjadi sumber inspirasi bagi masyarakat dan satuan pendidikan, khususnya UPT SPF SDN Sangir, dalam mengembangkan pengelolaan sampah yang bernilai ekonomi dan ramah lingkungan.
Kepala UPT SPF SDN Sangir, Abdul Rahim, S.Pd., M.Pd., menjelaskan bahwa keikutsertaan sekolah dalam Festival Daur Bumi 2025 merupakan langkah strategis untuk memperkuat peran sekolah sebagai agen perubahan lingkungan.
“Kegiatan ini sangat sejalan dengan visi sekolah dalam membentuk karakter peserta didik yang peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan,” ujarnya.
Lebih jauh, ia menegaskan bahwa program Adiwiyata yang dijalankan sekolah tidak hanya berfokus pada kebersihan lingkungan sekolah, tetapi juga pada edukasi dan keterlibatan aktif seluruh warga sekolah dalam pengelolaan sampah secara berkelanjutan.
Selain itu, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi sarana pembelajaran nyata bagi guru dan peserta didik untuk mengimplementasikan prinsip reduce, reuse, dan recycle (3R) baik di lingkungan sekolah maupun di rumah.
Diketahui, Festival Daur Bumi 2025 bertujuan untuk meningkatkan kesadaran lingkungan masyarakat, mendorong perilaku berkelanjutan, melestarikan alam dan sumber daya, memberdayakan komunitas lokal, serta menumbuhkan rasa tanggung jawab generasi muda dalam menjaga bumi sejak dini.
Harapan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah agar masyarakat semakin teredukasi tentang pentingnya pengelolaan sampah, beralih pada gaya hidup ramah lingkungan, serta mampu berperan aktif dalam mendukung program Makassar Bebas Sampah 2029.
Sambungnya, “Kami berharap ilmu dan inspirasi yang diperoleh dari kegiatan ini dapat diterapkan secara berkelanjutan di sekolah dan ditularkan kepada peserta didik serta masyarakat sekitar, sehingga dampaknya dapat dirasakan dalam jangka panjang,” tutup Abdul Rahim.










