BN Online, Makassar–Agen dan perusahaan ekspedisi di Surabaya secara resmi menyampaikan permohonan kepada kantor pusat PT Atosim Lampung Pelayaran agar memasukkan armada kapal yang berukuran lebih besar untuk rute Surabaya–Makassar. Permohonan tersebut disampaikan menyusul lonjakan muatan kendaraan yang dinilai sangat signifikan dalam beberapa waktu terakhir, Selasa (16/12/2025).
Pihak agen dan ekspedisi di Surabaya menyampaikan ke pusat bahwa kapasitas kapal yang beroperasi saat ini sudah tidak mampu menampung tingginya permintaan pengiriman kendaraan. Bahkan, tercatat beberapa unit kendaraan, khususnya truk-truk besar, terpaksa tidak dapat diberangkatkan karena kapasitas kapal telah penuh.
Lebih jauh, para pelaku usaha logistik menilai kondisi ini berpotensi menghambat kelancaran distribusi barang antarwilayah, terutama menjelang periode dengan intensitas pengiriman tinggi. Keterbatasan daya angkut kapal dinilai menjadi kendala utama yang harus segera direspons oleh manajemen pusat.
Selain itu, agen juga menyoroti dampak ekonomi yang ditimbulkan, baik bagi pemilik kendaraan maupun perusahaan ekspedisi. Penundaan keberangkatan kendaraan menyebabkan peningkatan biaya operasional serta memperpanjang waktu pengiriman ke tujuan akhir.

Diketahui, rute Surabaya–Makassar merupakan salah satu jalur pelayaran dengan volume kendaraan tertinggi, terutama untuk angkutan logistik dan kendaraan niaga. Lonjakan muatan tersebut dipicu oleh meningkatnya aktivitas perdagangan dan distribusi barang antar pulau.
Tak hanya itu, para agen juga menegaskan bahwa permintaan penggunaan kapal berkapasitas lebih besar telah disampaikan berulang kali, mengingat tren peningkatan muatan diperkirakan masih akan terus berlanjut ke depan.
Harapan dari para agen dan pelaku ekspedisi, PT Atosim Lampung Pelayaran dapat segera merespons usulan tersebut dengan menambah atau mengganti armada yang memiliki kapasitas angkut kendaraan lebih banyak, sehingga antrean dan penumpukan muatan dapat diminimalkan.
Sambungnya, langkah tersebut tidak hanya akan meningkatkan efisiensi layanan pelayaran, tetapi juga memberikan kepastian jadwal pengiriman bagi para pengguna jasa serta mendukung kelancaran arus logistik nasional, khususnya di jalur Surabaya–Makassar.










