43 Penderita TBC, Iksan Iskandar Sebut Tahun 2030 Jeneponto Harus Bebas TBC

BN Online, Jeneponto–Bupati H. Iksan Iskandar menyampaikan bahwa pada tahun 2030, Kabupaten Jeneponto harus bebas Tuberculosis (TBC).

Pernyataan tersebut disampaikan Iksan Iskandar saat membuka acara Launching Jaring Smart dan Rembuk TBC di ruang pola Panrannuangta Kantor Bupati Jeneponto, Kamis (2/9/2021).

Menurutnya, pengentasan penyakit Tuberculosis (TBC) saat ini titik fokus pemerintah daerah kabupaten Jeneponto, karena dianggap sangat mengancam keberlangsungan hidup masyarakat.

Pemerintah kabupaten Jeneponto berkomitmen untuk melindungi dan memastikan kesehatan masyarakat termasuk bebas tuberculosis (TBC) pada tahun 2030.

“Sekalipun energi terkuras habis akibat Covid-19, kita tidak boleh mengabaikan hal lain seperti TBC, ini ancaman dan harus segera diselesaikan,” ujar Iksan.

Lebih lanjut Iksan Iskandar menyebut bahwa kabupaten Jeneponto memiliki jumlah penderita tuberculosis (TBC) yang tidak sedikit yakni diangka 43 orang.

“Sehingga dari jumlah penderita tuberculosis (TBC) yang tidak sedikit tersebut, saya berharap agar dilakukan langkah-langkah pencegahan secara terukur, sistematik dan massif,” harap Iksan.

Iksan berharap 200 remaja jaring smart yang hadir akan tumbuh rasa cinta dan rasa memiliki terhadap daerah dengan membangun kepedulian kesehatan masyarakat.

“Selamat kepada anak-anakku telah menjadi agen kesehatan di desa dan kelurahan masing-masing, tumbuhkan rasa memiliki kalian dengan peduli terhadap kesehatan masyarakat,” pinta Iksan.

Sementara Kepala dinas Kesehatan Susanti A. Mansyur dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan mengenali TBC, melakukan deteksi dini dan menuntaskan pengobatan sampai sembuh adalah gerakan bersama yang harus dimassifkan terutama oleh generasi muda yaitu pada rentang usia 18-35 tahun.

“Sebagai komitmen bersama Tuberkulosis merupakan salah satu fokus utama kami dalam hal perbaikan derajat kesehatan masyarakat,” ujar Susanti.

Susanti juga menjelaskan bahwa kegiatan launching jaring smart dan rembuk Tuberculosis (TBC) adalah upaya bersama antara pemerintah kabupaten dengan stakeholder guna menemukan Road Map/peta jalan.

“Kami terus memperkuat komitmen untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat agar menjadi lebih baik lagi dengan berkolaborasi banyak pihak,” jelas Susanti.

Ditambahkannya bahwa upaya pemerintah kabupaten Jeneponto melalui dinas kesehatan dalam membangun mimpi bersama menuju eliminasi tuberculosis (TBC) 2030 yakni dengan menjaring usia remaja untuk menjadi agen Of healthy/duta kesehatan di wilayahnya masing-masing.

“Rembuk TBC dan launching jaring smart ini adalah rangkaian Gerakan bersama menuju eliminasi TBC 2030,” pungkasnya.

Berdasarkan data nasional, setiap tahun diperkirakan 845.000 orang di Indonesia jatuh sakit akibat Mycobacterium tuberculosis.

Dan salah satu kelompok usia berisiko terserang penyakit tuberculosis (TBC) adalah remaja, sehingga perlu edukasi sejak dini guna membangun pemahaman dan kepedulian terhadap kondisi kesehatan mereka.

Turut hadir Dandim 1425 Gustiawan Ferdianto, Kapolres Yudha Kesit, Sekda H.M.Syafruddin Nurdin, Kajari, kepala pengadilan negeri, kepala dinas Kominfo Manrancai Sally dan kepala desa/kelurahan se-kabupaten Jeneponto.(Agussalim)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *