BN Online, Jakarta–Presiden Jokowi telah meresmikan dimulainya proses pembangunan atau peletakan batu pertama alias groundbreaking proyek pengganti Liquefied Petroleum Gas (LPG), yakni gasifikasi batu bara menjadi Dimethyl Ether (DME) di Kawasan Industri Tanjung Enim, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, kemarin, Senin, 24 Januari.
Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, proyek pengganti gas LPG senilai Rp33 triliun atau sekitar US$ 2,3 miliar ini ditargetkan tuntas dalam waktu 30 bulan ke depan.
Meski awalnya investor yakni Air Products & Chemicals Inc (APCI), perusahaan petrokimia asal Amerika Serikat, memperkirakan proses pembangunan sekitar 36 bulan.
“Realisasi investasi ini Rp33 triliun. Waktunya seharusnya 36 bulan, tapi kami rapat dengan Air Products kami minta 30 bulan, ini full dari AS, bukan dari Korea, Jepang, bukan China.
Ini seklaigus penyampaian, tidak benar ada pemahaman investasi satu negara. Ini kita buat perimbangan. AS ini investasi kedua setelah Freeport yang terbesar unutk tahun ini,” urai Bahlil saat memberikan sambutan dalam acara groundbreaking. (*)