Ada 10 SKPD Dapat Pujian dari Wali Kota Makassar Saat Rakorsus, Dua Gagal Paham

BN Online, Maakssar–Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto membeberkan SKPD Pemkot Makassar yang siap menghadapi Metaverse.

Itu sudah terlihat saat pra rapat koordinasi khusus (rakorsus) yang digelar.

Ada 10 SKPD yang Danny sebutkan yakni, Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Makassar,  Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), Badan Pendapatan Daerah (Bapenda), Dinas Kesehatan (Dinkes).

Kemudian, Dinas Sosial (Dinsos), Dinas Perdagangan (Disdag), Sekretariat DPRD Kota Makassar, Dinas Pekerjaan Umum (PU), Dinas Pendidikan (Disdik) dan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Kominfo Makassar.

Paling tinggi itu Dispar nilainya 10.000, Diskominfo nilainya 5.600, Sekretariat DPRD nilainya hampir 2.000,” kata Danny, Kamis, 17 Maret 2022.

Danny mengatakan, penilaian itu bersifat sementara, bisa jadi SKPD lain yang tidak disebutkan dapat mempersiapkan diri dan lebih berinovasi daripada yang disebutkan

“Harus mempersiapakan diri sesegera mungkin,” urai Danny.

Selain itu, kata Danny, ada juga OPD yang gagal paham mengenai metaverse.

“Itu orang malas. Sayakan bilang kalau tidak bisa pakai orang luar. Kan bisa idemu dipakai terus orang lain yang buatkan. Minta untuk dibantu,” terangnya.

“Ada 2 OPD itu jauh. Itukan jelas sekali, isu dijawab solusi, diterapkan inovasi kemudian apa respon. Itukan sederhana sekali,” tambah Danny.

Danny mengatakan, OPD yang tak mampu menjalankan program-programnya, tentu akan dievaluasi.

“Suka atau tidak, dia harus siap ikut sistem. Saya akan kasi keluarkan kok rapornya. Saya kemarin kan keluarkan rapornya. Pasti (dievaluasi) kalau tidak ada perubahan. Tidak bisa ini,” tegasnya.

Wali Kota Danny mengatakan, hanya 50 persen OPD yang programnya tepat sasaran dengan visi-misi ADAMA.

“Saya melihat disitu rata-rara sudah kena-lah. Seperti misalnya orang kalai menembak, itu kena badannya. Walaupun tidak kena di kepala, bisa kena badanya lah,” ungkap Danny.

Danny belum menyebutkan secara rincih OPD yang belum siap pemaparannya dan belum tepat sasaran pada programya saat Rakorsus.

“Tidak usah disebut. Dia tidak menangkap, Justru dia merasa dirinya jago itu,” ketusnya.(**)

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *