BN Online, Pasangkayu, — Setelah terjadinya larangan Ekspor di Indonesia, harga Sawit di Kabupaten Pasangkayu tiba-tiba tidak menentu. Bahkan hingga kebijakan Pemerintah Pusat (Pempus) yang telah kembali membuka krang ekspor, namun hal tersebut tidak serta-merta menetralkan harga sawit dan memberikan angin segar bagi para petani Sawit, khususnya yang ada di Kabupaten Pasangkayu, Provinsi Sulbar.
Menyikapi hal tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasangkayu langsung mengambil sikap dan melakukan rapat bersama dengan seluruh Pengusaha Kebun Sawit (PKS) yang dipimpin langsung oleh Bupati Pasangkayu, H Yaumil Ambo Djiwa,SH, Rabu 13 Juli lalu.
Dari hasil rapat tersebut, Community Development Area Manager (CDAM) PT Astra Agro Lestari (AAL) Tbk, Oka Arimbawa, mengungkapkan Bupati Pasangkayu telah mengeluarkan kebijakan yang di anggapnya sangat bijak.
“Berdasarkan hasil rapat, telah ditetapkan bahwa disaat trend harga cpo naik maka harga bisa dinaikkan oleh pihak perusahaan dan di saat sudah ada penjualan CPO maka penyerapan tandang buah segar (TBS) petani ditambah kuotanya oleh pihak Perusahaan dan saya anggap kebijakan Bupati tersebut sangat bijak,” ungkap Oka Arimbawa saat memberikan pernyataannya via WhatsApp, Sabtu (16/7-2022).
Oka juga menjelaskan, dirinya menganggap hal ini sangat bijak dikarenakan saat ini kondisi harga CPO sedang turun, sehingga harga TBS juga turun.
“Semoga saja dalam waktu dekat upaya-upaya pemerintah pusat untuk percepatan ekspor cepat terlaksana,” harapnya. Laporan : E Syam