BN Online, Makassar — Orang tua Asal Negara sudan bersama Pendamping mendatangi Sekolah UPT SPF SDI Maccini Sombala I, untuk mengajak tiga orang anak yakni Muawiyah barima yagdub rawi, rawan dan rayan rencana Masuk di sekolah dasar ini
Hal ini dibenarkan Kepala UPT.SPF Maccini Sombala I, Jumiati Nada, S. Pd mengatakan ada orang tua siswa asal negara sudan bersama anaknya dan pendamping berkunjung disekolah untuk ingin akan masuk
” Memang Benar ada orang tua asal negara sudan yang bawa tiga orang anak untuk ingin masuk disekolah ini ” cetusnya, Sabtu (22/10/2022).
Ia juga menjelaskan ketiga anak ini belum Pasif membaca dan berbicara Indonesia tapi mengerti yang di ucapkan, seharusnya Empat tahun berada di indonesia bisa berbicara Bahasa Indonesia
“Kami telah menguji ketiga anak tersebut, ketiga anak ini mengetahui huruf tapi belum lancar mengeja dan bicara belum lancar menggunakan bahasa Indonesia ” ujarnya
Lanjut ia juga mengungkapkan jika dua anak perempuan asal sudan ini kembar yang satunya berumur 10 tahun dan 7 tahun anak lelaki.
” dua anak asal sudan ini kembar, ada satu anak yang pernah masuk sekolah ini tapi berhenti waktu kelas IV tapi pendamping meminta untuk disama ratakan anak lelaki yang 7 tahun dengan alasan belum llancar ” ucapnya
Ia juga mengakui jika sekolah ini tidak ada guru yang bisa bahasa inggris untuk bisa translate bahasa yang digunakan ketiga anak tersebut
” ketiga anak ini sering menggunakan bahasa inggris dibandingkan dengan bahasa indonesia, kami kewalahan untuk bisa berbincang ketiga anak tersebut sebab disekolah kami belum ada Guru yang bisa berbahasa Inggris untuk tranlate kan bahasa mereka ” urainya
Jumiati mengharapkan ketiga anak asal sudan ini tidak berhenti sekolah dan tetap lanjut serta bisa menetap Disekolah serta kedepan sekolah ini ada guru bahasa inggris
” kami mengharapkan ketiga anak tersebut tidak lagi putus sekolah serta menetap di indonesia, Insya Allah Mudah-mudahan kedepan ada guru bahasa inggris agar tidak canggung jika ada anak dari luar Negeri yang ingin masuk disekolah kami ” harapnya