BN Online, Makassar — UPT SPF SD Negeri Melayu Muhammadiyah Melaksanakan kegiatan Sosialisasi dan Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar
Workshop ini merupakan salah satu program dari Bidang Pendidikan dan SDM dalam meningkatkan pemahaman guru terkait Implementasi kurikulum Merdeka sebagai bentuk fasilitasi Kemendikbudristek melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan yang ditujukan salah satunya kepada Ibu bapak guru dan kepala sekolah dan mempersiapkan keterlibatannya pada Kurikulum Merdeka pada tahun ini hingga kedepannya..
Pelatihan ini dilaksanakan di Aula UPT SPF SD Negeri Melayu Muhammadiyah pada pagi sampai sore.hadir sebagai pemateri dalam pelatihan ini yaitu Muh Arif ,S Pd ,M. Pd dan Muhsin ,S Pd ,M.Pd
Didalam kesempatannya kepala Zul Arsih Abduh S.Pd, M.Pd mengatakan Menurutnya workshop ini penting diselenggarakan karena dalam rangka mempersiapkan sekolah-sekolah agar lebih siap dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka tahun ajaran 2022/2023.
“Kurikulum merdeka adalah kurikulum yang memerdekakan guru dan memuliakan siswa termasuk wali siswa sehingga siswa semakin kerasan baik di rumah maupun di sekolah. Sekolahku rumah kedua dan sekolahku surgaku,” jelasnya.
Zul Arsih Abduh S.Pd, M.Pd mengharapkan masyarakat dalam hal ini orang tua siswa semakin fokus dan semangat dalam membantu sekolah menjalankan program-programnya. Bakat dan minat para siswa semakin terasa. Selain itu, guru ketika melihat siswa sebagai pribadi yang unik dan memiliki beragam potensi yang berbeda. Guru semakin fokus mengembangkan potensi siswa.
“Kurikulum merdeka tidak ada guru yang marah-marah lagi kepada siswa. Guru tidak memaksakan siswa menyelesaikan semua pelajaran, tetapi bagaimana guru mampu membimbing dan memantik siswa agar berkembang dan tumbuh sesuai bakat dan minatnya. Akhirnya, sekolah bisa maju dan berkembang,” jelasnya, Rabu (7/12/2022).
Ia mencontohkan bagaimana implementasi kurikulum merdeka di sekolah yang dipimpinnya. Perencanaan kurikulum merdeka berdasarkan masukan dan saran dari wali siswa dan siswa agar sesuai kebutuhan. Maka ketika proses pengambilan rapor dimanfaatkan untuk menyaring saran dan masukan dari orang tua atau wali siswa.
“Saran dan masukan dari Wali Siswa digunakan untuk perbaikan program kegiatan sekolah ke depan,” tandasnya.Zul Arsih Abduh S.Pd, M.Pd