mengeluhkan kelangkaan gas elpiji 3 kg akhir-akhir ini.
Seperti dikeluhkan warga Kelurahan Sudiang, Kecamatan Biringkanaya.
Tasmia mengaku telah berkeliling mencari elpiji 3 kg namun sulit ditemukan.
“Saya sempat keliling cari di kios-kios, agen juga tidak ada. Susah sekali didapat baru kita ibu-ibu mau memasak,” ucapnya kepada Tribun-Timur.com, Kamis (5/10/2023).
Wali Kota Makassar Danny Pomanto mengatakan, semua warga yang berhak mendapatkan gas melon harus betul-betul teregistrasi dengan baik.
Jika teregistrasi dengan baik maka tingkat kebutuhan di lapangan bisa disesuaikan dengan suplai dari Pertamina.
Danny mengakui, ia mendapat laporan bahwa banyak orang yang tidak berhak justru mendapatkan elpiji 3 kg itu.
Karena itu, Danny menginstruksi kepada Dinas Perdagangan untuk mengidentifikasi toko yang menjual gas elpiji namun tidak memberikan kepada masyarakat yang berhak.
“Kita harus pastikan bahwa orang-orang yang tidak berhak dapatkan gas subsidi tidak memakai itu, itu yang saya minta Disdag kalau ada toko yang menjual bukan pada orang berhak cabut dia punya izin,” tegasnya.
Diketahui ASN merupakan salah satu kategori masyarakat yang tidak berhak menerima subsidi elpiji.
Danny mengimbau seluruh ASN untuk tidak menggunakan gas melon.
“Kalau misalnya ada yang seperti itu berarti dia melakukan pelanggaran, kalau ada pelanggaran pasti kita sanksi,” ujar Danny.
Begitu juga dengan tempat usaha seperti rumah makan atau restoran seyogyanya tidak menggunakan gas melon.
Pemkot Makassar melalui Satpol PP akan turun melakukan sidak jika ditemukan tempat usaha yang menggunakan gas melon.
Danny khawatir jika itu terus terjadi maka akan mempengaruhi dan menggangu inflasi di Makassar.
“Saya paling takut kalau ini memicu inflasi, sehingga kita harus minta transparansi dari pertamina,” pungkasnya. (**)