BN Online Makassar – Segenap keluarga besar Dinas Lingkungan Hidup Kota Makassar mengucapkan “Selamat Ulang Tahun Kota Makassar yang ke-417!” Sabtu, 09 November 2024.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Makassar berharap semoga Makassar terus berkembang menjadi kota yang semakin maju, bersih, dan ramah lingkungan.
“Mari bersama-sama menjaga dan melestarikan keindahan serta kebersihan kota kita tercinta,” tuturnya.
Sejarah Kota Makassar
Kota Makassar terletak di pesisir barat daya Pulau Sulawesi, dengan Selat Makassar. Kota Makassar tergolong sebagai salah satu kota terbesar di Indonesia jika dilihat dari aspek pembangunan dan demografisnya dengan berbagai suku bangsa yang menetap di kota ini. Suku yang mayoritas ada di Kota Makassar adalah suku Makassar, Bugis, Toraja, Mandar, Buton, Jawa, dan Tionghoa.
Pada abad ke-16, Makassar telah berubah menjadi pusat perdagangan yang dominan di Indonesia Timur. Kala itu, raja-raja Makassar telah menerapkan kebijakan perdagangan bebas yang ketat.
Seluruh pengunjung di Makassar berhak berdagang di sana, kecuali VOC yang hendak memperoleh hak monopoli kota Makassar.
Selain itu, perkembangan Makassar juga dipengaruhi oleh faktor agama. Rakyat Makassar diketahui bersikap toleran terhadap berbagai macam agama yang ada di Makassar, seperti Islam dan Kristen. Umat Islam dan Kristen diperbolehkan tetap berdagang di Makassar, sehingga lama-kelamaan Makassar menjadi pusat perdagangan penting bagi orang-orang.
Akan tetapi, kontrol kekuasaan Makassar mulai menurun setelah Belanda berhasil memonopoli perdagangan rempah-rempah melalui VOC. Pada 1669, Belanda bersama dengan Sultan Bone La Tenri Tatta Arung Palakka dan beberapa kerajaan Sekutu Belanda menyerang Kerajaan Gowa-Talloyang dianggap sebagai penghalang untuk menguasai rempah-rempah di Indonesia Timur.
Setelah berperang, pada akhirnya Kerajaan Gowa-Tallo terdesak dan memutuskan menandatangani Perjanjian Bongaya. Dengan ditandatanganinya Perjanjian Bongaya, maka Makassar secara resmi berada di bawah kekuasaan VOC.(**)