BN Online, Sambas, Kalbar – Warga Desa Kartiasa, Kecamatan Sambas, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, mengeluhkan tercemarnya sumur air yang selama ini menjadi sumber kebutuhan sehari-hari. Diduga, pencemaran tersebut berasal dari limbah minyak sebuah SPBU yang berlokasi tidak jauh dari kawasan pemukiman warga.
Kusmawati, seorang ibu rumah tangga yang terdampak, mengaku mengalami gatal-gatal di kulitnya setelah mandi menggunakan air dari sumurnya.
“Badan saya terkena gatal-gatal, lihatlah tangan saya ini. Kondisinya semakin parah karena air sumur seperti dirembes oleh limbah minyak. Saya menduga itu berasal dari SPBU karena jaraknya sangat dekat,” ujarnya saat ditemui awak media.
Menurut Kusmawati, masalah ini telah disampaikan kepada pihak pengelola SPBU. Sebagai respons, pihak SPBU sempat membuatkan sumur baru dengan menggunakan gorong-gorong. Namun, solusi tersebut tidak efektif karena air sumur baru pun tetap terkontaminasi. Kini, Kusmawati dan keluarganya harus mengandalkan air hujan untuk kebutuhan mandi, jika masih tersedia.
“Kami sekeluarga berharap pihak SPBU mengerti dan pemerintah memahami kondisi kami. Mohon untuk ditindaklanjuti agar kami dapat kembali menggunakan air tanah yang bersih seperti dulu,” harapnya.
Saat diajak oleh Eki, anak Kusmawati, untuk melihat langsung kondisi sumur, awak media mendapati air sumur berwarna keputihan dan tercium aroma tak sedap. Hal ini semakin menguatkan dugaan bahwa air telah tercemar limbah minyak.
Ketika awak media mencoba menghubungi pengelola SPBU, kondisi SPBU sedang tutup. Konfirmasi juga telah dilakukan melalui WhatsApp kepada Sadar, salah satu pengurus SPBU, namun hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan yang diberikan.
Warga mendesak pihak terkait, baik pengelola SPBU maupun pemerintah, untuk segera turun tangan menyelesaikan masalah ini. Selain meresahkan, pencemaran air tanah ini berpotensi membahayakan kesehatan warga sekitar jika tidak segera ditangani..(Turyadi).