BN Online, Makassar– Kepala Sekolah UPT SPF SD Inpres Toddopuli I Kecamatan Panakkukang, Zusanti, S.Pd., M.Pd., kembali membuat gebrakan inovatif di dunia pendidikan dengan menciptakan robot edukasi yang diberi nama “Robot Zusan.” Inovasi ini telah dipresentasikan dan diperagakan baik di dalam kelas maupun di luar kelas, serta berhasil menarik perhatian banyak pihak.
Robot Zusan sukses menjalankan tugas pertamanya dalam acara amal penggalangan dana sosial dengan konsep Robot Seru Anak Bersedekah. Robot ini dirancang untuk mendorong karakter peserta didik agar lebih berprestasi dan memiliki daya saing di era digital.
Selaras dengan Kurikulum Coding
Inovasi ini sejalan dengan kebijakan Menteri Pendidikan yang mendorong pengajaran coding di sekolah. Lebih dari sekadar teori, Kepala Sekolah Zusanti telah berhasil menciptakan robot berbasis teknologi yang dapat berjalan, berbicara, serta memantau lingkungan sekitar melalui sensor infra merah dan mikrokontroler.
“Robot Zusan yang dibuat ini menggunakan mikrokontroler dan sensor infra merah. Robot ini bisa berjalan dan berbicara serta memantau area sekitar dalam bentuk visualisasi,” ungkap Bu Zusan saat ditemui awak media ini di ruang kerjanya, Senin (24/2/2025).
Menurutnya, tujuan utama pembuatan Robot Zusan adalah untuk meningkatkan inovasi dalam pendidikan, membangun karakter peserta didik, dan menyesuaikan sistem pembelajaran dengan perkembangan teknologi.
Apresiasi dari Kepala BKPSDMD Makassar
Inovasi Robot Zusan mendapat apresiasi tinggi dari berbagai pihak, termasuk Kepala BKPSDMD Kota Makassar, Ahmad Nasrum. Beberapa hari lalu, Bu Zusanti diundang secara khusus untuk mempresentasikan inovasi ini.
Dalam sebuah video berdurasi 1 menit 14 detik, Ahmad Nasrum memberikan selamat kepada Bu Zusanti atas karya luar biasa ini. Ia menilai Robot Zusan sebagai motivasi bagi siswa dalam memahami pentingnya inovasi serta nilai sosial dalam kehidupan sehari-hari.
“Robot ini bukan hanya alat teknologi, tetapi juga menjadi media pembelajaran yang mengajarkan siswa untuk berbagi dan peduli terhadap sesama, termasuk dalam bersedekah ke masjid atau membantu sesama,” ujar Ahmad Nasrum.
Ia juga berharap inovasi ini dapat menjadi inspirasi bagi lembaga pendidikan dan para guru lainnya untuk terus mengembangkan kemampuan dan kreativitas dalam dunia pendidikan.
Meskipun menghadapi tantangan seperti biaya tinggi dan keterbatasan suku cadang, Kepala SD Inpres Toddopuli I tetap optimis dan terus berupaya mengembangkan inovasi ini.
“Saya ingin memastikan bahwa pendidikan di sekolah ini tidak hanya berorientasi pada teori, tetapi juga pada praktik yang dapat membangun karakter dan daya saing siswa,” tambah Bu Zusan.
Dengan inovasi ini, diharapkan semakin banyak sekolah yang terdorong untuk mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran, sekaligus membangun nilai-nilai karakter bagi siswa di era digital.