Wapres Gibran dan Mentan Amran Turun ke Sawah di Ngawi, Dorong Percepatan Tanam dan Ketahanan Pangan Nasional

BN Online, Ngawi– Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, bersama Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, turun langsung ke sawah di Desa Gempel, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, pada Ahad (25/5/2025). Kunjungan ini dilakukan dalam rangka percepatan tanam padi sekaligus penguatan ketahanan pangan nasional.

Dalam kegiatan ini, Wapres Gibran dan Mentan Amran turut serta menanam padi bersama para petani menggunakan alat rice transplanter dan varietas unggul Inpari 32. Varietas ini dikenal mampu menghasilkan panen hingga 8,5 ton per hektare, menjadi andalan dalam meningkatkan produksi beras nasional.

Kabupaten Ngawi dipilih sebagai lokasi strategis karena merupakan salah satu lumbung padi nasional dengan luas panen mencapai 123 ribu hektare dan tingkat produktivitas yang tinggi. Pemerintah menaruh perhatian besar terhadap wilayah ini dengan menyalurkan berbagai bantuan, mulai dari benih unggul, alat dan mesin pertanian (alsintan), pompa air, hingga perbaikan sistem irigasi.

Lebih jauh, kegiatan ini menjadi bukti nyata sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan para petani dalam mewujudkan cita-cita besar Indonesia: swasembada pangan berkelanjutan. Kehadiran langsung Wapres dan Mentan di tengah petani juga menjadi dorongan moral bagi petani agar terus semangat dalam menjaga stabilitas pangan nasional.

Selain itu, program percepatan tanam ini juga menjadi bagian dari strategi nasional dalam menghadapi ancaman krisis pangan global serta dampak perubahan iklim yang mengganggu pola tanam.

“Kami ingin memastikan bahwa ketahanan pangan tidak hanya menjadi slogan, tetapi diwujudkan dengan kerja nyata di lapangan,” ujar Wapres Gibran dalam pernyataannya.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman juga menambahkan bahwa pemerintah terus memperkuat dukungan terhadap petani dengan pendekatan teknologi dan akses bantuan yang merata, termasuk pelatihan dan pendampingan teknis.

Harapannya, langkah kolaboratif ini akan membawa dampak signifikan bagi peningkatan produksi padi nasional serta menjaga stabilitas harga dan ketersediaan beras di seluruh pelosok negeri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *