BN Online, Makassar – Tim Medis dari Dinas Kesehatan Kota Makassar turut ambil bagian dalam Upacara Pembukaan Latihan Bencana Tahun 2025 yang diselenggarakan oleh Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) VI Makassar. Kegiatan ini berlangsung di Markas Komando Lantamal VI dan dipimpin langsung oleh Komandan Lantamal VI, Dr. Wahyudi., Rabu 18 Juni 2025.
Upacara berlangsung dengan khidmat pada Rabu pagi, menandai dimulainya serangkaian latihan terpadu yang melibatkan berbagai unsur mulai dari TNI, instansi pemerintahan, hingga tenaga medis daerah. Komandan Lantamal VI, Dr. Wahyudi, dalam sambutannya menekankan pentingnya sinergi lintas sektor dalam penanggulangan bencana, terutama di wilayah pesisir dan perkotaan yang rawan terhadap risiko bencana alam.
Usai upacara, Dr. Wahyudi melaksanakan inspeksi menyeluruh terhadap kesiapan peserta latihan, termasuk kelengkapan dan kesiagaan alat kesehatan yang dibawa oleh Tim Medis Dinas Kesehatan Kota Makassar. Ia meninjau langsung tenda medis, perlengkapan evakuasi darurat, serta sistem respons cepat yang akan digunakan dalam simulasi bencana.
Lebih jauh, latihan ini bertujuan untuk menguji dan meningkatkan kapasitas koordinasi antarlembaga dalam merespons situasi darurat, seperti gempa bumi, tsunami, atau bencana industri. Dinas Kesehatan Kota Makassar memainkan peran vital sebagai garda terdepan dalam layanan kesehatan darurat, terutama dalam fase evakuasi dan penanganan korban.
Selain itu, keterlibatan tim medis daerah juga menjadi simbol kesiapsiagaan pemerintah kota dalam menghadapi berbagai potensi bencana. Latihan ini tidak hanya mengasah kemampuan teknis, tetapi juga mempererat hubungan antarinstansi dalam upaya menciptakan sistem tanggap darurat yang solid dan responsif.
Harapannya, kegiatan ini dapat membentuk pola komunikasi dan koordinasi yang efektif, sehingga setiap unsur baik TNI, instansi sipil, maupun tenaga kesehatan – dapat bergerak cepat dan tepat ketika bencana benar-benar terjadi.
Sambungnya, Dr. Wahyudi menegaskan bahwa latihan ini bukan sekadar seremonial, melainkan bagian dari komitmen jangka panjang TNI AL dalam mendukung ketahanan wilayah dan keselamatan masyarakat. “Kita tidak hanya melatih fisik, tapi juga memperkuat mental, sistem, dan jaringan kerja yang akan menjadi penopang utama dalam kondisi krisis,” ujarnya.
Latihan Bencana Tahun 2025 ini dijadwalkan berlangsung selama beberapa hari ke depan, dengan sejumlah skenario simulasi bencana besar yang melibatkan evakuasi massal, penanganan korban luka berat, hingga pendirian rumah sakit lapangan.