BN Online, Makassar — Kepala Bidang Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan (PSDK) Dinas Kesehatan Kota Makassar, drg. Adi Novisa, mendampingi Wakil Wali Kota Makassar, Aliyah Mustika Ilham, dalam menerima kunjungan delegasi Malaysia Healthcare Travel Council (MHTC) di Balai Kota Makassar, Rabu (18/6). Pertemuan ini menjadi bagian dari rangkaian persiapan menuju gelaran Malaysia Healthcare Expo (MHX) 2025, yang akan berlangsung pada 19–22 Juni 2025 di Trans Studio Mall Makassar.
Pertemuan strategis tersebut turut dihadiri oleh Kabag Kerja Sama, Andi Zulfitra Dianta, dan Ketua DPD ASITA Sulawesi Selatan, Didi Leonardo Manaba, yang turut memperkuat sinergi lintas sektor antara kesehatan dan pariwisata.
Dalam diskusi yang berlangsung hangat dan penuh semangat kolaboratif, kedua pihak membahas berbagai potensi kerja sama yang dapat mengangkat citra Kota Makassar sebagai hub layanan kesehatan dan destinasi wisata medis di kawasan timur Indonesia. MHX 2025 sendiri diharapkan menjadi platform strategis untuk mempertemukan pelaku industri kesehatan, pelaku pariwisata, dan masyarakat umum dalam satu wadah promosi dan edukasi.
Wakil Wali Kota Makassar, Aliyah Mustika Ilham, menyambut baik kehadiran MHTC dan menyampaikan bahwa kolaborasi ini menjadi bukti konkret Makassar membuka diri terhadap peluang global di sektor pelayanan kesehatan.
“Dengan adanya Malaysia Healthcare Expo 2025 di Makassar, kita ingin menghadirkan peluang baru bagi masyarakat, sekaligus memperkuat posisi Makassar sebagai destinasi wisata kesehatan,” ujarnya.
Sementara itu, drg. Adi Novisa menekankan pentingnya dukungan lintas sektor dalam menyukseskan event berskala internasional tersebut. “Kegiatan ini bukan hanya ajang pameran, tetapi juga ruang kolaborasi dan transformasi pelayanan kesehatan dan pariwisata yang berkelanjutan,” tambahnya.
MHX 2025 diproyeksikan akan menghadirkan berbagai rumah sakit dan layanan kesehatan ternama dari Malaysia, serta mempertemukan pelaku industri wisata lokal dengan stakeholder global, menjadikan Makassar sebagai panggung penting dalam diplomasi kesehatan regional.