BN Online, Makassar— Sebanyak 63 siswa dari UPT SPF SD Negeri Mattoanging 1 Makassar mendapat kehormatan diundang menghadiri kegiatan edukatif yang digelar oleh Yayasan Sahabat Peduli Anak di Universitas Ciputra, Makassar. Kegiatan yang berlangsung pada tanggal 27 Juli 2025 ini mengangkat tema penting seputar pendidikan karakter, pengetahuan tentang kekerasan seksual, serta pentingnya perlindungan diri pada anak.
Dalam kegiatan ini, setiap peserta mendapatkan toolkit eksklusif berisi panduan membangun identitas seksual anak yang kuat, sehat, dan terlindungi. Toolkit ini dirancang secara khusus untuk menjadi sumber pembelajaran berkelanjutan baik bagi anak maupun pendidik.
Dalam keterangannya, Kepala UPT SPF SD Negeri Mattoanging 1 Makassar, Reny Astuty Latif, S.Pd., M.Pd., menyampaikan apresiasinya atas kesempatan yang diberikan kepada sekolah kami.
“Kami merasa sangat bersyukur dan bangga, karena siswa-siswi kami bisa ikut serta dalam program yang luar biasa ini. Pendidikan karakter dan perlindungan terhadap kekerasan seksual adalah hal yang sangat penting diperkenalkan sejak dini,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat literasi anak terhadap potensi risiko di lingkungan sosial mereka.
“Anak-anak harus dibekali tidak hanya dengan ilmu pengetahuan, tapi juga kecerdasan emosional dan kesadaran atas hak tubuh mereka sendiri,” sambungnya.
Selain itu, program ini juga menjadi momen berharga untuk memperluas wawasan siswa tentang pentingnya mengenal dan menjaga diri, baik secara fisik maupun psikologis.
Harapan besar disampaikan agar kegiatan serupa dapat terus dilanjutkan dan menjangkau lebih banyak sekolah di Indonesia.
“Kami berharap sinergi antara lembaga pendidikan dan yayasan seperti Sahabat Peduli Anak dapat terus berlanjut demi masa depan anak Indonesia yang lebih aman dan berkarakter,” tambahnya.
Diketahui, Yayasan Sahabat Peduli Anak merupakan organisasi yang aktif dalam isu perlindungan anak dan edukasi sosial, dengan berbagai program yang telah menjangkau ribuan siswa di berbagai wilayah.
Tambahnya, kegiatan ini bukan sekadar sosialisasi, tetapi juga membangun ruang diskusi yang nyaman dan terbuka bagi anak-anak untuk belajar tentang pentingnya menghargai dan menjaga diri sendiri.