BN Online, Makassar— Suasana ceria dan penuh semangat menyelimuti halaman UPT SPF SD Inpres Sambung Jawa 1 Makassar pada Rabu pagi (23/7/2025), saat sekolah ini menggelar perayaan Hari Anak Nasional. Kegiatan ini diwarnai dengan beragam permainan edukatif yang melibatkan seluruh siswa, guru, serta orang tua murid.
Kepala UPT SPF SDI Sambung Jawa 1 Makassar, Hj. Sohrah, S.Pd., mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata perhatian sekolah terhadap hak-hak anak, khususnya dalam menciptakan ruang bermain yang aman, menyenangkan, dan mendidik.
“Hari Anak Nasional bukan hanya seremoni. Ini momentum kita untuk menyuarakan pentingnya lingkungan pendidikan yang ramah anak. Melalui permainan edukatif, anak-anak belajar tentang kerja sama, tanggung jawab, dan kebahagiaan dalam suasana yang positif,” ujarnya.
Lebih lanjut, Hj. Sohrah menekankan bahwa sekolah memiliki peran penting dalam mendukung tumbuh kembang anak secara holistik, tak hanya secara akademik, namun juga emosional dan sosial. Oleh karena itu, peringatan seperti ini menjadi sarana efektif untuk mendekatkan anak-anak dengan nilai-nilai karakter.
Selain itu, kegiatan ini juga diisi dengan pentas seni, lomba yel-yel bertema anak, dan pojok literasi yang menampilkan hasil karya siswa. Tak ketinggalan, edukasi ringan mengenai hak anak dan pentingnya menjaga diri juga disampaikan dengan pendekatan yang menyenangkan.
Harapannya, kegiatan semacam ini bisa terus dilaksanakan secara rutin, sebagai bagian dari komitmen bersama dalam mewujudkan generasi emas yang cerdas, sehat, dan berkarakter.
“Kami ingin anak-anak merasa dihargai, dicintai, dan memiliki ruang untuk berekspresi dengan bebas, tentunya dalam bimbingan yang tepat,” tambah Hj. Sohrah.
Oleh karena itu, UPT SPF SD Inpres Sambung Jawa 1 Makassar terus berinovasi dalam menghadirkan pembelajaran yang berpusat pada anak, tidak hanya di dalam kelas, tetapi juga melalui kegiatan luar yang penuh makna.
Sambungnya, momen Hari Anak Nasional ini menjadi refleksi bahwa setiap anak adalah aset bangsa yang harus dijaga, dirawat, dan diberdayakan. Dengan dukungan semua pihak—guru, orang tua, dan masyarakat—masa depan anak-anak Indonesia akan lebih cerah dan bermakna.