Kepala SDN Rappokalling 67/I Ikuti Kegiatan “Stop Perundungan dan Kekerasan Peserta Didik” di SD Athirah

BN Online, Makassar— Kepala UPT SPF SDN Rappokalling 67/I Makassar, Baharuddin, S.Pd, turut berpartisipasi dalam kegiatan “Stop Perundungan dan Kekerasan Peserta Didik” yang berlangsung di SD Athirah, Jumat (24/10/2025).

Kegiatan ini menjadi salah satu upaya penting dalam menciptakan lingkungan sekolah yang aman, nyaman, serta bebas dari tindakan kekerasan dan perundungan di kalangan peserta didik.

Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah narasumber berkompeten, di antaranya Husmirah Husain, ST., M.Hum, aktivis perlindungan anak; IPDA Sitti Aisyah, S.Sos., M.H, Kepala Subnit II PPA Polres; serta Dr. Fadiah Machmud, pegiat NGO Sulawesi Selatan. Para narasumber memberikan pemaparan mendalam terkait pentingnya pencegahan kekerasan di lingkungan sekolah, baik secara fisik maupun verbal, serta bagaimana peran guru dan orang tua menjadi garda terdepan dalam membangun budaya positif di sekolah.

Kepala UPT SPF SDN Rappokalling 67/I Makassar, Baharuddin, S.Pd, mengatakan bahwa kegiatan ini sangat relevan dengan kondisi sosial peserta didik saat ini.

“Sekolah harus menjadi tempat yang aman bagi setiap anak untuk belajar dan tumbuh. Kegiatan seperti ini mengingatkan kita semua tentang pentingnya membangun karakter dan empati sejak dini,” ujarnya.

Lebih lanjut, Baharuddin menambahkan bahwa pihak sekolah akan terus mengintegrasikan nilai-nilai anti-kekerasan dalam kegiatan pembelajaran serta membentuk tim satuan tugas khusus untuk mengawasi dan menindaklanjuti laporan terkait perundungan di lingkungan sekolah.

Selain itu, kegiatan ini juga menjadi wadah berbagi pengalaman dan strategi dalam menangani kasus perundungan, baik antara peserta didik maupun antara guru dan siswa, dengan melibatkan kerja sama lintas instansi seperti kepolisian dan lembaga perlindungan anak.

Diketahui, program “Stop Perundungan dan Kekerasan Peserta Didik” merupakan bagian dari gerakan nasional yang digalakkan oleh pemerintah dan berbagai lembaga masyarakat untuk menekan angka kekerasan di dunia pendidikan.

Harapannya, kata Baharuddin, melalui kegiatan ini seluruh sekolah di Kota Makassar dapat semakin memperkuat komitmen dalam menciptakan budaya sekolah yang ramah anak dan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.

“Kami berharap kegiatan ini tidak berhenti di sini saja, tetapi menjadi gerakan bersama untuk membentuk generasi yang berkarakter, saling menghargai, dan bebas dari kekerasan,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *