Pemkot Makassar Lewat Disdik Tegaskan Seleksi Kepala Sekolah Transparan dan Objektif

BN Online, Makassar– Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar menegaskan komitmennya dalam menghadirkan tata kelola pendidikan yang bersih, profesional, dan berintegritas. Komitmen ini diwujudkan melalui proses seleksi kepala sekolah (kepsek) untuk jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang dilaksanakan secara terbuka, objektif, dan akuntabel.

Seleksi penempatan untuk 314 SD dan 55 SMP negeri di kota ini dipastikan berjalan transparan serta bebas dari praktik menyimpang yang dapat mencederai kepercayaan publik. Proses ini tidak dilakukan secara seremonial atau administratif belaka, melainkan melalui tahapan fit and proper test yang ketat dan terukur.

Untuk memastikan objektivitas, seluruh proses pengujian melibatkan tim eksternal yang terdiri dari akademisi, praktisi hukum, dan pemerhati pendidikan. Mekanisme ini dirancang agar hasil seleksi benar-benar mencerminkan kapasitas dan integritas calon.

Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Achi Soleman, menegaskan seluruh tahapan seleksi berjalan sesuai regulasi dan dapat dipantau langsung oleh peserta. “Secara rinci mekanisme dan tahapan seleksi bakal calon kepala sekolah (BCKS) dan uji kompetensi (Ukom) berjalan transparan, objektif, karena melibatkan tim seleksi pihak eksternal,” jelas Achi, Rabu (31/12/2025).

Dia menegaskan, langkah ini penting untuk memastikan setiap calon kepala sekolah memiliki kapasitas kepemimpinan, integritas moral, dan kompetensi profesional yang dibutuhkan. “Ini menjadi penegasan bahwa reformasi pendidikan dimulai dari proses seleksi yang bersih, adil, dan bertanggung jawab,” tambahnya.

Lebih lanjut, Achi mengusulkan agar proses penetapan dapat dituntaskan pada awal Januari 2026. “Kalau jadwal, awal Januari sudah ada penetapan, supaya dunia pendidikan bisa berjalan lebih baik lagi,” ungkapnya.

Harapannya, dengan dipilihnya para kepala sekolah melalui proses yang kredibel, roda pendidikan di Kota Makassar dapat berjalan lebih optimal. Langkah ini diyakini akan menciptakan kepemimpinan sekolah yang kuat dan membangun ekosistem pendidikan yang maju dan berkelanjutan.

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *