Kadis Tenaga Kerja, Perindustrian dan Transmigrasi Akui Pengelolaan Pabrik Kelapa Dalam Belum Maksimal, Ini Alasannya?

BN Online, Pasangkayu–Ada sedikit pernyataan yang mengejutkan dari Kepala Dinas (Kadis) Tenaga Kerja, Perindustrian dan Transmigrasi Kabupaten Pasangkayu, Provinsi Sulbar, H Masri M terkait pengelolaan Pabrik Kelapa Dalam yang awal pembangunannya sejak Tahun 2016 silam. Saat diwawancarai beberapa hari yang lalu di kantornya, H Masri membenarkan bahwa pengelolaan Pabrik yang terletak di Desa Kalukunangka, Kecamatan Bambaira yang menggunakan Anggaran Milyaran Rupiah tersebut belum dapat di operasikan dengan maksimal dikarenakan adanya beberapa faktor pendukung yang belum memadai.

“Pabrik tersebut belum dapat beroperasi dan dimanfaatkan dengan maksimal dikarenakan kelompok yang mengelolanya belum memiliki modal yang cukup dan operator yang menjalankan mesin tersebut belum bisa bekerja full”, ungkapya.

H Masri juga mengungkapkan bahwa saat ini operator sebagai salah satu ujung tombak untuk menjalankan mesin pabrik pengelolaan kelapa dalam tersebut belum dapat bekerja full dikarenakan belum ditetapkannya berapa upah dan belum ada kerjasama yang tertuang dalam MoU baik dari Kelompok yang akan mengelola dan Pemerintah dalam hal ini Dinas terkait soal seperti apa penanganan dan pengelolaan bagi hasil serta yang bertanggung jawab atas semua yang ada dalam pengelolaan Pabrik Kelapa dalam tersebut.

“Orangnya sih sudah ada kami dapatkan namun belum bisa full bekerja mengeporasikan Pabrik tersebut karena belum diketahui berapa upahnya dan siapa yang akan bertanggung jawab atas upahnya. Nantilah kita akan cantumkan dalam MoU”, ujarnya.

Selain itu, H Masri juga menjelaskan tentang cara mengatasi pinjaman modal kepada kelompok yang akan mengelola Pabrik Kelapa Dalam tersebut. Ia menuturkan bahwa saat ini telah dilakukan pendekatan kepada OJK yang menurutnya saat ini juga memiliki program pinjaman modal kepada kelompok Masyarakat yang memiliki dan berniat menjalankan Usaha.

“Solusi yang dapat kami berikan sampai saat ini kepada kelompok pengelolah pabrik, kami akan berupaya mendampingi terus termasuk dalam pencarian modal pinjaman dan saat ini OJK memuji program yang sangat menarik”, jelasnya.

Ketika ditanyai soal solusi kedua yang akan dilakukannya bila tidak sesuai dengan harapannya, H Masri hanya mengatakan bahwa dirinya tetap akan berupaya semaksimal mungkin agar Pabrik pengelolaan Kelapa Dalam dapat beroperasi sesuai peruntukannya.

“Tahun depan pabrik tersebut sudah dapat beroperasi hingga membantu masyarakat kita dalam meningkatkan pendapatannya dan juga meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD)”, tegasnya.

Lebih jauh H Masri menjelaskan bahwa salah satu kendala yang saat ini juga di alami karena belum adanya label halal serta pembangunan Gedung pabrik tersebut bertahap.

“Semuanya akan kami upayakan rampung sesegera mungkin dan beberapa mesin yang kami adakan semuanya memiliki fungsi yang berbeda-beda”, pungkasnya. Laporan : E Syam

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!