Personil Unit Jatanras Polrestabes Dapat Penghargaan dari Wali Kota Makassar

BN Online, Makassar,— Sebanyak 15 personil Unit Jatanras Polrestabes Makassar hari ini mendapatkan penghargaan dari walikota Makassar Moh Ramdhan Pomanto (Danny Pomanto). Penghargaan itu, atas kinerjanya mengungkap kasus pencurian barang milik pemerintah di gedung Balaikota Makassar.

Dipimpin Kepala Unit Jatanras Iptu Afih, Danny Pomanto memberikan penghargaan itu di kediaman pribadi Walikota Makassar di Jalan Amirullah, Sabtu (09/10/2021).

Pemberian penghargaan tersebut mendapat apresiasi dari Kasat Reskrim Polrestabes Makassar Kompol Jamal Fathur Rakhman.
Baca Juga: Polisi Tangkap Dua Orang Dalam Terkait Pencurian di Balai Kota Makassar

Jamal sapaan akrab Kasat Reskrim mengatakan kinerja dan usaha tim itu selalu membuahkan hasil yang memuaskan. Keberhasilan itu lanjut dia, tak hanya kerja keras tetapi juga doa dan solidaritas dalam bekerja.

“Jika di dalam tim itu solid dan kompak, yakin pekerjaan akan memuaskan. Dan tujuan pemberian reward ini juga untuk memacu anggota lainnya. Agar bekerja dengan baik sehingga dapat membesarkan organisasi Polri khususnya unit Reskrim Polrestabes Makassar,” tutur Jamal.

Lebih lanjut, Jamal mengatakan, pemberian penghargaan dari Walikota Makassar ini membuktikan jika tim Jatanras Sat Reskrim Polrestabes Makassar sangat bersungguh-sungguh dalam pengungkapan kasus kriminal.

Terpisah, Danny Pomanto, menyampaikan ucapan terima kasih kepada anggota Unit Jatanras Polrestabes Makassar. Unit di bawah Sat Reskrim ini, kata Danny sudah bekerja dengan baik. Tujuannya, untuk kemajuan organisasi dan pantas untuk mendapatkan penghargaan dari Pemerintah Kota Makassar.

“Saya sampaikan terima kasih kepada seluruh personel Sat Reskrim Polrestabes Makassar Khususnya Unit Jatanras yang bekerja dengan baik dalam pengungkapan kasus pencurian di gedung Balaikota Makassar beberapa waktu lalu,” pungkas Danny.

INFO TERKAIT: ORANG DALAM

Berita sebelumnya, pada 15 September Unit Jatanras menangkap terduga pelaku pencurian barang inventaris kantor milik SKPD Pemkot Makassar.

Dua terduga pelaku adalah orang dalam. Inisial AM bekerja sebagai pegawai kontrak di Lembaga Pemantau Independent Pengadaan Barang dan Jasa. Dan, RM bekerja sebagai Pegawai Kontrak Sekretariat Bidang Hukum.

Kuat dugaan, dua orang dalam itu, melancarkan aksinya saat pegawai di gedung Balaikota Makassar dalam keadaan sepi. AM dan RM masuk masuk ke ruangan dengan cara mencungkil jendela.

Mengutip media sosial Jatanras_Mksr, kedua pelaku tertangkap usai polisi melakukan penyelidikan selama tiga hari terkait kasus tersebut.

Sebelumnya, pada 12 September 2021 salah seorang pegawai Pemkot Makassar melaporkan pencurian handphone dan kamera di Kantor Dinas Ketahanan.

Namun, pada saat Polisi menyelidiki tempat kejadian perkara (TKP), ternyata ini bukan kali pertama terjadinya aksi pencurian di kantor tersebut. Tercatat di lantai tiga, empat, enam, dan lantai tujuh juga pernah kecurian maling.

Dari penangkapan itu, Polisi mengamankan beberapa barang bukti dari tangan kedua pelaku. Di antaranya dua printer, dua laptop dan berbagai macam ATK serta beberapa barang bukti lainnya.

KEJADIAN BERULANG

Kejadian teranyar, berlangsung saat hari libur kerja, Sabtu-Minggu 4 dan 5 September 2021 malam. Para terduga pelaku memanfaatkan kondisi kantor yang sepi.

“Tapi senin baru kita tahu kalau ada barang hilang. Kalau di sini itu sekitar Rp100 juta (kerugian). Kamera itu satu harganya Rp30 juta, terus dua laptop, wireless, kertas sama tinta printer 70 botol,” kata Sekertaris Dinas Keluarga Berencana, Ita Isdiana Anwar.

Atas kejadian itu, ia mengatakan pihaknya sudah mengumpulkan bukti-bukti. Termasuk CCTV di sekitar kantor pemerintahan yang berlokasi di Jalan Balaikota Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Ujung Pandang.
Dia menduga pelaku beraksi seorang diri. “Soal laporan (polisi) saya tanya stafku dulu,” ucap dia.

Sementara itu, di Kantor Dispora terduga pelaku turut menggondol piala. “Laptop satu, kertas, printer. Kalau total nilainya sekitar Rp30 juta lebih. Barang inventaris kantor semua,” ungkap Sekretaris Dispora Makassar, Husni Mubarak.

Dia menduga aksi kejahatan ini dilakukan oleh internal petugas. “Kayaknya orang dalam ji ini karena tidak ada pintu yang rusak. Karena saya lihat di dalam ruangan tidak ada pintu yang rusak. Sudah kita laporkan, tapi saya belum dapat perkembangan,” pungkas Husni. *)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *