UPT SPF SMPN 6 Makassar Terapkan Program MATASA, Kepsek : Semoga Menjadi Salah Satu Inovasi di Bidang Pendidikan

BN Online, Makassar–UPT SPF SMP Negeri 6 yang berlokasi di Jl. Ahmad Yani Kecamatan Ujung Pandang Kota Makassar menerapkan ujian tanpa soal yang diberi nama istilah MATASA dengan bahasa Bugis (Maju dengan Asesmen tanpa soal).

Kepala Sekolah (Kepsek) SMP Negeri 6 Makassar, Dr H Munir, S.Ag, M.Ag, menjelaskan bahwa Program MATASA ini baru berlangsung pada hari ini, Selasa (14/12-2021), yang penerapannya akan dilaksanakan secara bertahap, yakni dimana dengan harapan akan membentuk karakter siswa.

“Metode ini merupakan motivasi dalam melaksanakan pendidikan karakter atau pendidikan berbasis afeksi yang membangun proses kemandirian dan kejujuran dalam diri serta keterampilan / bakat siswa”, ungkapnya.

Sambungnya, H.Munir juga mengungkapkan, “MATASA” adalah inovasi dibidang pendidikan yang diharapkan membuat loncatan kemajuan pembelajaran yang bermakna. MATASA membumikan tiga rana pendidikan yaitu: rana kignitif/ pengetahuan, rana psikomotorik/ keterampilan dan rana afeksi/ sikap.

“Selama ini kendali pembelajaran semua ada di tangan guru. Guru menentukan materi ajarnya, guru menentukan metodenya guru menentukan tempat dan waktunya, guru menentukan soalnya.
Dengan inovasi MATASA kendali pembelajaran ltu kita serahkan ke siswa,” kuncinya.

Selain itu, Siswa diberikan kertas kosong, mereka diminta menuliskan apa yang mereka telah ketahui, mereka diminta menuliskan apa yang dapat mereka lakukan dengan ilmu itu dan mereka diminta menuliskan apa manfaat ilmu itu untuk kehidupan baik diri sendiri maupun orang lain. Guru hanya sebagai vasilitatornya.

“Memberikan kesempatan kepada anak mengeksflor ilmu yg didapat, memikirkan kebermaknaan dari ilmu itu, dengan demikian siswa akan merasa tertantang tapi menyenangkan. Siswa akan merasakan manfaat ia belajar, siswa merasa dihargai sebagai seorang yang punya potensi.Itu semua adalah bahagian dari merdeka belajar.

Jika kita melakukan loncatan berpikir dan berbuat, maka selamanya kita hanya berada dibelakang mengejar ketertinggalan kita,” tambahnya.

Menurut, H. Munir sudah terlalu lama kita terbuai dengan alur berpikir masa lalu. Kita tidak mungkin bisa persiapkan generasi masa depan yang kuat jika kepada mereka kita bekali dengan cara masa lalu. Kita akan panen apel jika yang kira tanam ada jambu biji.

Jika kita alergi perubahan maka bersiaplah hilang dari peradaban. Kita tidak mungkin meliat cahaya disebelah timur jika kita hanya berjakan terus ke arah barat, saya optimis dengan MATASA learning loss akan kita atasi, dan kita akan menemukan banyak sekali keunikan dalam hutan belantara,” imbuhnya.

H. Munir juga berharap selama ini program yang ada tidak bisa menggali kemampuan mereka serta bakat mereka, dengan metode ini Insya Allah siswa akan terbentuk karakter dan bakat masing-masing.

(Andis)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!