Bupati Pasangkayu Menceritakan Kembali Sejarah Singkat KAPKP Dalam Pembukaan Pameran HUT Ke-20

BN Online, Pasangkayu– Pembukaan pameran pembangunan Pasangkayu Expo dirangkaikan dengan memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Pasangkayu ke-20 yang tema “Bangkit, Bersatu dalam Keberagaman”, Senin (6/3/2023) malam.

Sebelum pembukaan pameran Pasangkayu Expo 2023, Bupati Pasangkayu menceritakan sejarah singkat terbentuknya suatu Kabupaten Mamuju Utara (Matra), dan ditahun 2018 berubah nama menjadi Pasangkayu.

Pembukaan pameran Pasangkayu Expo 2023 ditandai dengan pemukulan gong oleh Bupati Pasangkayu.

Sambutan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) dan Ketua panitia, Suhardi mengatakan, pameran pembangunan Pasangkayu Expo 2023 ini kali pertama dilaksanakan pasca pandemi Covid-19 di seluruh penjuru tanah air bahkan dunia, selama 3 tahun berturut-turut. Segalah kegiatan yang mengumpulkan orang banyak itu ditiadakan.

Mulai malam ini kita sudah bisa menyaksikan bersama pembukaan pameran pembangunan dan juga sebagai pesta rakyat di Kabupaten Pasangkayu hingga tanggal 11 Maret telah bangkit dari wabah Covid-19.

“Dalam pesta rakyat digelar lomba bernyanyi dangdut serta menampilkan karnaval. Selain itu, di tanggal 16 April dirangkaian HUT Kabupaten Pasangkayu dengan melakukan Napak Tilas dari Kecamatan Sarudu sampai ke Kota Pasangkayu untuk mengenang kembali perjalanan perjuangan Komite Aksi Pembentukan Kabupaten Pasangkayu (KAPKP) dan punca acara 18 April, dan akan di paripurna di gedung DPRD Pasangkayu,” terangnya.

Sementara itu, sambutan Bupati Pasangkayu, Yaumil Ambo Djiwa menyampaikan, sangat bangga terhadap pejuang KAPKP, maka dengan ini kembali mengenang, menghargai upaya para perjuangan, untuk mengetahui hari Kabupaten yang memiliki filosofis, historis dan kondisi sosiologis masyarakat Pasangkayu.

“Perjuangan untuk memekarkan Kabupaten ini yaitu 2 tahun 7 bulan 9 hari, dimana perjalanan dimulai sejak Juli tahun 2000 di Sarudu dan mendapat persetujuan dari DPR RI pada bulan Januari tahun 2003,” jelasnya.

Lanjut dia, sebelum dimekarkan menjadi daerah otonom, Pasangkayu saat itu masih tergabung dengan Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), waktu itu hanya 1 Kecamatan, 5 desa dan 1 Polsek terbentuk, sehingga daerah ini menjadi ladang kriminal karena kurangnya personil keamanan. Perjuangan KAPKP adalah murni pergerakan masyarakat, mahasiswa serta pelajar yang ada di kota Palu.

“Sedangkan untuk pendanaan tidak ada kami terima sumbangan bantuan dari Kabupaten induk. Dasar itulah kami memperjuangkan daerah ini menjadi Kabupaten, dimana kita sangat tertinggal, listrik tidak ada, jalan masih setapak. Alhamdulillah perjuangan KAPKP berjalan lancar dan sekarang kita sudah dewasa sudah berusia 20 tahun, bahkan pembangunan yang ada hampir setara dengan daerah lain yang lebih dahulu menjadi Kabupaten,” pungkasnya.

Diketahui, hadir di kegiatan pembukaan tersebut, Ketua PKK Pasangkayu Aulia Yaumil, mantan Bupati Pasangkayu Agus Ambo Djiwa, Wakil ketua DPRD Pasangkayu Irfandi Yaumil, pimpinan Forkopimda, Kepala OPD, desa se-Kabupaten Pasangkayu. Selain itu dihadiri juga oleh Ketua dan 7 orang anggota DPRD Kabupaten Sigi, Sulteng. (E Syam)

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!